search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bubarkan Syuting Beringin Sarang Leak
Jumat, 27 Februari 2015, 08:07 WITA Follow
image

beritabalicom/file

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Tayangan mistis Mister Tukul Jalan-jalan di Trans 7 yang mengambil lokasi syuting di sebuah pura diprotes warga Bali karena dinilai melecehkan keyakinan warga. Acara mistis lainnya yakni Masih Dunia Lain yang mengambil lokasi syuting di Padanggalak juga dipersoalkan.

Budayawan yang juga tokoh spiritual Bali, Gusti Ngurah Harta, adalah salah satu warga Bali yang mempersoalkan syuting program mistis Trans 7 di Bali. Proses syuting program ini dinilai tidak melalui riset sehingga tidak memahami adat istiadat dan keyakinan masyarakat Bali.

Ngurah Harta mencontohkan syuting program Masih Dunia lain, yang mengambil lokasi di Padang Galak Sanur Bali pada 20 Februari 2015 lalu.  Syuting program Masih Dunia Lain berjudul "Beringin Sarang Leak" ini dinilai menyesatkan dan melecehkan adat budaya Bali.

Ngurah Harta mengatakan datang langsung ke lokasi syuting pada malam hari dan langsung membubarkan syuting "Beringin Sarang Leak".

"Begitu tahu ada syuting tayangan mistis "Beringin Sarang Leak" di tv Trans 7, langsung saya datang ke lokasi syuting di Padanggalak dan saya bubarkan,"ujar Ngurah Harta, di Denpasar (27/2/2015).

Ngurah Harta menyayangkan ijin syuting program Masih Dunia Lain episode "Beringin Sarang Leak", yang begitu mudah diberikan oleh pihak-pihak terkait di wilayah lokasi syuting. Menurutnya, sebelum ijin diberikan, harus ada beberapa syarat yang dipenuhi oleh tim pembuat program tv tersebut.

"Pembuat program tv harus memenuhi beberapa syarat, salah satunya harus melibatkan orang yang paham dengan apa yang akan dibuat. Misalnya soal "Beringin Sarang Leak" itu. Apa yang terjadi waktu syuting, sangat jauh dari fakta sebenarnya, malah cenderung melecehkan budaya warisan budaya leluhur Bali. Tidak sesederhana itu menggambarkan sosok leak Bali, apalagi dalam syuting ada yang kesurupan dikaitkan dengan leak dan kemudian ditaklukkan oleh seorang kru yang menjadi host liputan. Apa itu benar? Jika mau, saya siap menjelaskan apa itu Leak Bali yang sebenarnya,"tegas Ngurah Harta.

Agar tidak terulang, Ngurah Harta meminta agar ijin syuting yang terkait dengan adat budaya serta keyakinan masyarakat Bali agar lebih ketat. Agar tidak terulang lagi kasus pelecehan pura dan hal lain yang terkait adat, budaya, serta keyakinan masyarakat Bali.

"Kita masyarakat Bali tidak tertutup, kita sangat terbuka. Tapi tolong jangan ngawur begitu kalau buat program. Konsultasi dulu dengan orang atau pihak-pihak yang paham, agar program yang dibuat tidak menyesatkan masyarakat luas, apalagi ini soal adat, budaya, dan keyakinan orang Bali,"ujarnya. 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami