Kupas Tuntas Buku Geger Nusantara di FIB Unud
Rabu, 23 September 2015,
07:30 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Buku "Geger Nusantara" akan dikupas tuntas hari ini, Rabu 23 September 2015 oleh Pusat Kajian Bali Universitas Udayana dari jam 08.00 sd 13.00.
Acara kupas buku ini akan digelar di Ruang Aula Fakultas Ilmu Budaya, Univertas Udayana, Jalan Nias no.13 Denpasar.
Dalam acara ini, peserta acara akan berkesempatan untuk mendapat pemahaman tentang pura peninggalan kerajaan Bali dan Majapahit.
Salah satu yang diulas dalam buku adalah tentang sejarah Majapahit.
Sejarah mencatat, Kerajaan Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di wilayah Trowulan Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Namun buku "Geger Nusantara" menyebut pusat kerajaan Majapahit justru ada di Bali, tepatnya di wilayah Buleleng Bali.
Dalam pelajaran sejarah di bangku sekolah selama ini, Majapahit disebutkan terletak di wilayah Trowulan Jawa Timur. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut kitab Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.
Semua catatan sejarah tersebut semua dibantah Iwan Pranajaya, penulis buku "Geger Nusantara" yang dirilis belum lama ini di Bali. Menurutnya, pusat Kerajaan Majapahit bukan di Pulau Jawa, namun justru ada di Bali. Kata Majapahit sendiri juga tidak ada kaitannya dengan kata buah maja yang pahit.
Lalu dimana pusat kerajaan Majapahit versi buku Geger Nusantara yang ditulis Iwan?
"Kerajaan Majapahit pusatnya di Bali, tepatnya di Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng. Sawan merupakan sastra dari Sawangan yang terkait dengan Kraton Sawangan, Pusat Pemerintahan Majapahit,"jelas Iwan kepada Sejarah Bali dan Beritabali.com belum lama ini.
Sementara Istana Majapahit di Trowulan Jawa Timur, menurut Iwan, merupakan benteng darat wilayah Barat Majapahit yang dipimpin Trah Airlangga (Brawijaya).
Iwan mengaku punya bukti-bukti kuat terkait temuannya ini. Semua berdasar pembacaan perlambang atau simbol-simbol pada peninggalan sejarah seperti pura dan arca yang ditemukan di wilayah Desa Bungkulan Buleleng. Iwan mengatakan apa yang ditulis berdasarkan metode baca perlambang (ikonografi) dan bukan berdasar asumsi atau dugaan-dugaan.
"Semua bisa saya pertanggungjawabkan secara ilmiah dengan metode ikonografi yang saya pakai,"jelasnya.
Selain tentang Kerajaan Majapahit, buku Geger Nusantara yang ditulisnya juga menjelaskan beberapa hal penting lainnya seperti sosok tokoh Raja Udayana, sosok Gajah Mada, sosok Kebo Iwa, Sejarah Perang Bubat, sejarah para raja Bali (Dalem) dan hal-hal penting lain terkait sejarah Bali. Tentu saja semua penjelasannya sangat berbeda dengan pelajaran sejarah yang pernah diajarkan selama ini di bangku sekolah. [bbn/psk]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/psk