search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
DPR : Ada Oknum yang Ikut "Bermain" Vaksin Palsu
Senin, 27 Juni 2016, 23:05 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Jakarta. Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf menduga ada oknum yang membantu atas beredarnya vaksin palsu sebagaimana dibongkar oleh penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
 
Sebab menurut dia, tidak mungkin kebocoran tersebut tanpa bantuan oknum orang dalam.
 
"Intinya pasti ada kesalahan dalam tata sistem pembelian barang walaupun bila menurut runutan melalui e-katalog sudah sangat ketat sekali, namun kebocoran-kebocoran bisa terjadi jika ada oknum didalam sistem tersebut," kata Dede di Gedung DPR, Senin (27/6/2016).
 
Menurut dia, semua pembelian melalui e-katalog dan yang belanja obat-obatan juga melalui sistem online sehingga diketahui secara jelas darimana distributornya, pengiriman dan pemesanannya.Sehingga, hanya bisa terjadi apabila ada oknum yang coba mengambil keuntungan dari sistem tersebut.
 
"Nah saya belum tau detail siapa pelaku-pelakunya yang katanya ada farmasi, apoteker dan juga sampai ada main mata antara dokter dan rumah sakit serta dinas kesehatan, tapi ini belum jelas," ujar politisi Partai Demokrat ini.
Namun demikian, Dede Yusuf sudah menegaskan kepada Menteri Kesehatan bahwa sekarang yang terpenting menelusuri sudah berapa lama vaksin palsu terjadi dan kemudian apakah berdampak terhadap bayi-bayi atau anak-anak yang mendapat vaksin.
 
"Karena saya beberapa bulan lalu mendapat laporan tentang seorang anak ketika mendapatkan vaksin, lalu panas tinggi kemudian meninggal. Saya sudah tanyakan dengan Menkes, kami tdak ingin korban itu menggugat negara atas kelalaian negara dalam melakukan suatu pengawasan," jelas dia.
 
Dede Yusuf juga meminta kepada BPOM untuk menelusuri kandungan zat yang ada didalam vaksin tersebut kemudian berdampak apa dari segi kesehatan dengan melakukan pemisahan bahan kimiawi dan bahan apa saja yang dipakai.
 
"Bagi kami ini menjadi sangat urgent dan kami menginstruksikan," tandasnya.[bbn/inilah/psk]

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami