search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hutan di Bali Tinggal 22 Persen, Ratusan Pohon Ditanam di Kintamani
Senin, 12 Desember 2016, 02:05 WITA Follow
image

bbn/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANGLI.

Beritabali.com, Kintamani. Bali Reforestation Festival 2016 merupakan kegiatan penanaman pohon yang dipelopori Yayasan Bali Hijau Lestari (YBHL) dan Non Profit Organization Asian Green Forest Network Japan (AGFN), kini telah memasuki tahun ke-8. Kegiatan ini turut didukung berbagai elemen masyarakat, baik perorangan, organisasi, sekolah, perusahaan swasta maupun pemerintah, salah satunya Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, dimana tahun ini ikut menanam 300 pohon Ampupu sebagai kontribusi dari total 4.000 pohon yang ditanam oleh seluruh peserta. 
 
Bali Reforestation Festival yang pertama diselenggarakan tahun 2008 ini telah menanam lebih dari 53 ribu pohon di atas lahan lebih dari 85 hektar. Penanaman pohon kali ini  mengambil tempat  di TWA Gunung Batur Bukit Payang-Penelokan Kec.Kintamani Kab.Bangli. Bibit Ampupu yang ditanam merupakan hasil donasi dari berbagai kalangan masyarakat Bali yang dikoordinir oleh YBHL dan masyarakat Jepang yang dikoordinir oleh AGFN.
 
Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, Ida Bagus Putera Parthama, mengungkapkan apresiasinya. 
 
"Sangat membanggakan melihat anak muda menyelamatkan Bali dan lingkungan hidup. Saya kira ini luar biasa. Inisiatif ini perlu ditularkan terus. Pemerintah sangat concern. Tapi jika pemerintah saja yang melakukan penanaman, ya sulit juga karena lahan restorasi yang sangat luas. Dukungan komunitas, swasta dan masyarakat sangat diperlukan."
 
Sementara itu Chairman AFGN, Miyazaki, menjelaskan mengapa ia memilih Bali sebagai lokasi reforestasi. 
 
"Kami memilih Bali karena rekomendasi sahabat saya, yang menurutnya, Hutan di Bali kini hanya tinggal 22% saja. Maka dari tahun 2006 kami memetakan daerah mana di Bali yang cocok untuk ditanami. Kami mulai menanam pada tahun 2007 dan hingga saat ini hampir 100.000 pohon telah ditanami", tutup Miyazaki.
 
Ketua YBHL, I Nyoman Gde Bayu Wiratama mengatakan, acara Bali Reff 2016 ini sangat penting bagi masyarakat.  
 
"Pohon diperlukan untuk menyokong cadangan oksigen, ini artinya kegiatan ini menjadi aksi untuk mengurangi pemanasan global. YBHL sendiri telah diberikan izin dari Gubernur Bali untuk melakukan penghijauan di lahan-lahan kritis. Kami juga aktif mengajak masyarakat dan komunitas serta pihak swasta dengan harapan mereka jg bersedia untuk menjaga pohon yg mereka tanami."
 
"Dukungan terhadap kegiatan ini merupakan wujud komitmen APP Sinar Mas untuk melindungi dan merestorasi hutan di Indonesia. Kami berharap dengan semakin banyak pemangku kepentingan yang ikut serta dalam restorasi dan perlindungan hutan, industri-industri lain akan ikut tergerak untuk menanam pohon," ujar Suhendra Wiriadinata, Direktur APP Sinar Mas di Jakarta.
 
Suhendra menambahkan, kegiatan ini sejalan dengan kebijakan Konservasi Hutan Indonesia yang dirilis APP Sinar Mas pada Februari 2013, dimana APP Sinar Mas berkomitmen melindungi hutan alam dimana APP Sinar Mas beroperasi. Setahun kemudian, pada April 2014, APP Sinar Mas menyatakan komitmen untuk melindungi dan merestorasi hutan di Sumatra dan Kalimantan, dimana yang menjadi salah satu fokus komitmen tersebut adalah lanskap Giam Siak Kecil (GSK) di provinsi Riau. Tahun ini APP telah memulai program restorasi dan perlindungan hutan di lahan tergradasi di Cagar Biosfer GSK dengan pemberdayaan masyarakat, berkolaborasi dengan KPHP Minas Tahura di area seluas 6172 hektar.[bbn/rls/psk] 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami