search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Migran Sembunyi dalam Koper Demi Masuk Spanyol
Rabu, 4 Januari 2017, 09:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Demi bisa tembus masuk Spanyol, seorang migran asal Maroko rela bersembunyi di dalam sebuah koper. Seperti apa?Kepolisian menangkap dua warga Maroko yang berupaya menyelundupkan tiga migran ke wilayah Spanyol di Afrika Utara. Dari tiga migran itu, dua bersembunyi di dalam mobil dan satu di dalam koper.
 
BBC melaporkan, penyelundupan manusia itu terbongkar ketika polisi memeriksa sebuah mobil di perbatasan antara Maroko dan Ceuta, sebuah wilayah Spanyol yang terpisah dari daratan utama Eropa.Sementara itu di dalam mobil, polisi menemukan satu orang bersembunyi di dalam dasbor dan satu lainnya di bawah jok belakang. Kedua orang yang diduga warga Guinea tersebut langsung mendapat pertolongan medis karena mereka sulit bernapas.
 
Secara terpisah, polisi menemukan seorang pemuda Afrika, yang diduga berasal dari Gabon, bersembunyi di dalam koper seorang perempuan Maroko berusia 22 tahun. Perempuan itu dituding mencoba menyelundupkan sang pemuda ke Ceuta.Kedua insiden itu berlangsung tatkala 1.100 migran asal sub-Sahara Afrika menyerbu pagar perbatasan Ceuta-Maroko setinggi enam meter.
 
Tidak ada migran yang menembus masuk wilayah Ceuta, namun 50 warga Maroko dan lima penjaga perbatasan Spanyol menderita cedera. Dua orang yang mencoba memanjat pagar juga mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit di Ceuta.Penyerangan serupa terjadi pada 9 Desember lalu yang melibatkan 400 migran asal Afrika.
Upaya seperti itu berulang kali terjadi di perbatasan Ceuta dan Melila, wilayah lain Spanyol di Afrika Utara. Para migran yang ditangkap dikembalikan ke Maroko, sedangkan mereka yang berhasil melompati pagar pada akhirnya direpatriasi, demikian laporan BBC.

Reporter: Kominfo NTB



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami