Pria Ini Ngotot Lahir Sebagai Perempuan, Ngaku Punya Penis Karena Kutukan
Selasa, 24 Oktober 2017,
13:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beritabali.com, Jember. Ayu Puji Astutik warga Dusun Krasak, Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember mengaku jika kelaminnya berubah menjadi laki-laki disebabkan karena kutukan.
Ayu menikah dengan Muhammad Fadholi, warga Desa Glagahwero, Kecamatan Panti, pria yang berusia dua tahun lebih muda, beberapa bulan lalu, di Kantor Urusan Agama Kecamatan Ajung. Belakangan terungkap, jika Ayu berkelamin laki-laki. Namun pria kelahiran 14 Oktober 1994 ini tetap ngotot lahir sebagai perempuan.
[pilihan-redaksi]
Ayu mengaku berubah kelamin beberapa hari setelah menikah dengan Fadholi. "Jujur saja, Ya Allah, saya malu sebenarnya. Sehabis nikah sama Mas, kemarin (saya mimpi) ada telur jatuh. Tidak jelas kutukan atau apa, tiba-tiba berubah semua, keluar (penis) kayak gitu," katanya bercerita kepada wartawan.
Saat itu, Puji mengeluh kepada Fadholi. "Mas, bagaimana ini penyakitku kok kayak begini," katanya.
Fadholi mengajak Ayu mencari penyembuhan secara alternatif. "Bukan mau operasi, tapi bagaimana caranya berubah lagi." kata Ayu.
Fadholi sendiri mulai gerah dengan Ayu. "Kalau kamu terus kayak begini, Dik, ya aku tidak mau," kata Fadholi, ditirukan Ayu.
"Ya, sudah, tidak apa-apa, Mas. Aku kan dulunya kenal sama kamu kan kayak begini," kata Ayu.
Ayu mengaku begitu ada perubahan kelamin setelah bermimpi, segera memberitahu Fadholi. "Saya tidak fitnah, tidak bohong," katanya.
Namun tak urung Fadholi mengaku kaget dan kesal karena merasa dibohongi. Apalagi pernikahannya atas restu orang tua. "Kesal saja. Saya pasrah. Kalau memang dia laki-laki, saya akan cerai," katanya.
Persoalan ini diproses secara hukum. Ayu disangka memalsukan dokumen untuk menikah dengan Fadholi. Kepala Desa Pancakarya Agus Salim membenarkan, bahwa ada pernikahan antara Fadholi dengan Ayu.
"Dia (Ayu) menghadap Pak Modin (penghulu), berbusana muslim, pakai kerudung, kelihatan seorang perempuan. Tapi kalau kami tanya waktu itu 'apa Anda perempuan', kan juga tidak logis," katanya.
Agus mengakui semula akan ada pembatalan surat nikah. Namun waktu itu KUA juga takut membatalkan, karena belum ada bukti bahwa Ayu benar-benar lelaki.
Bagaimana dengan data kependudukan Ayu? "Ada KK (Kartu Keluarga) lama yang warna merah, di sana disebut perempuan," kata Agus.
Kenapa tak ada pembaruan data? "Yang bersangkutan kadang ada di sini, kadang tidak tahu ada di mana. Saya tidak tahu pekerjaannya (Ayu)," tambah Agus.[bbn/idc/wrt]
Reporter: -