Menarikan Joged Bumbung di PB3AS, Siswa SMK PGRI 2 Denpasar Kembalikan Citra Positif Tari Joged
Senin, 27 November 2017,
09:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Terkait dengan penyimpangan penampilan tari joged bumbung “jaruh” (porno) yang belakangan ini menjadi viral di media sosial, maka siswa dari SMK PGRI 2 Denpasar sebagai generasi muda berusaha untuk memgembalikan citra budaya terkait keberadaan tarian joged tersebut.
Hal itu ditunjukan dengan menampilkan tarian joged bumbung di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Renon, Denpasar pada hari minggu (26/11) pagi tadi.
[pilihan-redaksi]
Dalam kesempatan itu, dua penari perwakilan SMK PGRI 2 Denpasar dengan apik menarikan tarian joged, dan berhasil membuat masyarakat yang sedang berolahraga di Lapangan Renon turut bergabung menonton joged dan bahkan ada yang tertarik untuk mengibing.
Salah satu siswa pentolan sekolah tersebut bernama Dwitya Putra Rama, mengatakan bahwa pesan moral yang ingin disampaikan melalui tarian ini dimana joged merupakan suatu tarian fenomenal yang sangat dikenal oleh masyarakat Bali. Mengandung tiga unsur yaitu etika, logika dan estetika. Pesatnya perkembangan sekaa joged bumbung di beberapa daerah di Bali mengakibatkan munculnya persaingan yang sangat kompetitif antar sekaa.
Hal ini memaksa mereka untuk berinovasi menciptakan kreasi baru dari joged bumbung sendiri agar sekaa mereka tetap eksis dan diminati oleh masyarakat. Kebebasan menciptakan inovaasi baru joged bumbung ini mengakibatkan perkembangannya menjadi tidak terkontrol dan keluar dari pakemnya.
Joged bumbung yang dulu memiliki makna sebagai tarian pergaulan dan merakyat, tetapi saat ini sudah dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan secara kasat mata terlihat sangat buruk. Munculah joged bumbung sebagai sesuatu yang fenomenal. Tidak lagi dipandang sebagai tarian yang sederhana, tetapi sudah berubah menjadi joged porno nan erotis. Untuk itu melalui kegiatan ini, sebagai generasi muda, Ia berharap masyarakat terutama para sekaa dapat mengingat kembali pakem dari tarian joged tersebut sehingga budaya joged dapat kembali kepada citra positifnya dan tidak disalahartikan. [bbn/prov/wrt]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/eng