search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kerapnya Erupsi Indikasi Aktivitas Gunung Agung Meningkat
Minggu, 17 Juni 2018, 15:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com,Karangasem, Kerapnya intensitas erupsi dan hembusan kolom abu mengindikasikan bahwa aktivitas Gunung Agung memang saat ini kembali mengalami peningkatan. Hal ini dikonfirmasi oleh Kasubid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Dr. Devi Kamil Syahbana beberapa waktu lalu.
 
[pilihan-redaksi]
Menurutnya, Aktivitas Gunung Agung saat ini memang kembali mengalami peningkatan. Seperti yang disampaikan dalam rilis pada 7 Juni lalu. "Kami sudah memperingatkan ada akumulasi tekanan yang dapat diikuti dengan erupsi namun eksplosivitas erupsinya masih relatif kecil," ujarnya.
 
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis PVMBG, terkait Deformasi Gunung Agung, dari pengukuran GPS dan Tiltmeter umumnya menunjukkan trend jangka panjang (periode Desember 2017 hingga awal Juni 2018) berupa deflasi. Namun untuk jangka pendek yaitu mulai dari minggu kedua bulan Mei 2018 hingga saat saat rilis ini diterbitkan teramati trend inflasi pada jaringan GPS maupun Tiltmeter. Hasil pemodelan deformasi mengindikasikan masih adanya akumulasi tekanan magma di kedalaman sekitar 3 sampai 4 kilometer di bawah puncak gunung.
 
Selain itu, dari sisi Geokimianya, Gas S02 yang diukur dengan menggunakan DOAS Scanner menunjukkan fluks pada kisaran 190 sampai 203 ton perhari. Terukurnya gas S02 mengindikasikan masih adanya kontribusi magma dari kedalaman ke permukaan. 
 
[pilihan-redaksi2]
Ketika ditanya apakah dengan meningkatnya aktivitas Gunung Agung akan menyebabkan semakin seringnya erusi seperti yang terjadi beberapa hari lalu,? Menurut Devi Kamil, untuk masalah semakin sering atau tidaknya, semuanya tergantung bagaimana kondisi gunung Agung sendiri. 
 
"Apabila mau dibuang atau dierupsikan sedikit-sedikit dengan intensitas kecil ya, kemungkinan akan sering terjadi erupsi kecil. Namun jika sebaliknya, ada tekanan tidak dikeluarkan sehingga jarang erupsi maka sekali erupsi kemungkinan agak besar," ungkapnya.
 
Hanya saja, kata dia entah itu sering atau tidak pihaknya mengatakan itu tidak terlalu penting. Yang terpenting masyarakat harus tetap sadar bahwa Gunung Agung masih berada di Level 3 (Siaga) dan tidak diperbolehkan beraktivitas di dalam radius 4 km dari puncak kawah Gunung Agung. (bbn/igs/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami