search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Seniman I Gusti Made Deblog, Melukis Wayang dari Sudut yang Berbeda
Minggu, 2 September 2018, 10:11 WITA Follow
image

Beritabali.com/ist/Seniman I Gusti Made Deblog, Melukis Wayang dari Sudut yang Berbeda

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pelukis Denpasar yang paling terkemuka adalah I Gusti Made Deblog. Dia lahir di Banjar Taensiat tahun 1906 dan meninggal tahun 1986, dalam usia 80 tahun.

Karya-karya lukisannya yang hitam putih dengan corak magis dinamis dan penuh detail membuktikan bahwa Deblog adalah pelukis luar biasa dengan kualitas orisinalitas tinggi. Coraknya dengan mudah bisa dibedakan dari karya-karya pelukis Batuan, Ubud, dan Kamasan dari generasi 1930-an.

Tahun 1940-an, Deblog memperoleh beberapa penghargaan dari Jepang. Atas prestasinya itulah, Deblog meraih penghargaan Dharma Kusuma dari Pemda Tingkat I Bali. Karya-karya Deblog antara lain bisa dilihat di Art Center Denpasar dan Museum Puri Lukisan, Ubud.

Deblog sendiri dipelihara oleh pamannya, karena orang tuanya meninggal saat Perang Puputan Badung. Lalu, timbullah keinginannya untuk belajar melukis dari Rudolf Bonnet dan Walter Spies. Namun, karena Bonnet dan Spies tinggal di Ubud yang jaraknya dirasa sangat jauh dari Denpasar, Deblog tak bisa kesana.

Seperti halnya anak-anak Bali zaman itu, Deblog pun gemar akan cerita-cerita wayang, Mahabharata atau Ramayana. Oleh karena itulah, dan dengan niat tidak mau sama dengan gurunya, Deblog kemudian memilih Wayang sebagai objek lukisannya.

Dia senang terhadap wayang tapi tidak mau melukis wayang seperti yang dikerjakan pelukis Ubud dari Kamasan. Bagi pelukis dari Ubud dan Kamasan, wayang dilukiskan secara nondimensional, dilihat dari tampak depan atau malah cenderung karikaturis, dan mati.

Lukisan Deblog yang sangat terkenal yang dipajang sebagai koleksi tetap di Art Center Denpasar adalah lukisan Hanoman menyerang Alengka. Hanoman adalah salah satu fitur kebanggaan Deblog.

Lukisan lainnya yang menampilkan Hanoman berjudul Hanoman dan Nagapasa, menggambarkan duel Hanoman dengan si raja ular dalam suasana yang dahsyat.

Selain Hanoman, tokoh yang juga menjadi protagonis lukisan Deblog adalah Bima dari epos Mahabharata. Salah satu lukisan Deblog yang menampilkan tokoh ini adalah Bima Minum Darah Drusasana. Jadi, Bima dan Hanoman merupakan dua tokoh hero kebanggaan Deblog.

Deblog memang pelukis hebat yang melesat dengan coraknya yang orisinal, tidak meniru aliran lukisan manapun yang berkembang di Bali ketika itu. Kehebatannya itu juga terbukti dengan tidak adanya seniman lain yang mampu meniru gayanya.

Deblog telah mengukir prestasi sebagai salah satu pelukis tradisional Bali, nama Deblog sendiri harus diuraikan secara terpisah dalam bagian tersendiri, seperti halnya dilakukan A.A. M. Djelantik dalam buku Balinese Paintings (1986). Di mana Deblog ditulis, di sanalah nama Denpasar ikut terangkat.

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami