Status Kualitas Air Danau Buyan Tergolong Tercemar Berat
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Beritabali.com, Buleleng. Status kualitas air Danau Buyan di Desa Pancasari, Buleleng tergolong tercemar berat. Hasil pengukuran menunjukkan skor rata-rata yang didapat dari analisis pada semua stasiun pengamatan sebesar -82. Skor terburuk hasil Indeks sebesar -98. Hal tersebut terungkap dalam artikel ilmiah berjudul “Analisis Kualitas Air Danau Sebagai Dasar Perbaikan Manajemen Budidaya Perikanan Di Danau Buyan Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali” yang di publikasikan dalam Jurnal Ecotrophic, Volume 11, Nomor 1 Tahun 2017.
Analisis terhadap status kualitas air tersebut dilakukan menggunakan metode Storet. Analisis tingkat pencemaran dengan indeks Storet dilakukan untuk mengetahui tingkat pencemaran perairan di wilayah pengamatan secara komprehensif. Penilaian dalam indeks Storet dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu Kelas III (PP No.82/2001) untuk perikanan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Rian Riki Saputra, I Wayan Restu dan Made Ayu Pratiwi dari Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan, FKP Universitas Udayana menunjukkan Kondisi Danau Buyan yang tercemar berat yang dapat dilihat dari nilai hasil pengukuran 7 parameter kualitas air yang melebihi ambang baku mutu. Parameter tersebut diantaranya Kekeruhan (-2), pH (-4), Ammonia (-20), Nitrat (-16), BOD (-20), COD (-20), dan Sulfida (-16).
Guna mencegah semakin rendahnya status mutu kualitas air di perairan Danau Buyan, para peneliti menyarankan perlunya dilakukan upaya pengelolaan lingkungan perairan. Salah satunya peninjauan kembali pengembangan pengelolaan Keramba Jaring Apung (KJA) yang ada di Danau Buyan. Seperti salah satunya penggunaan pakan alami (Azolla Microphylla) pada KJA di Danau Buyan. Tanaman azolla merupakan gulma air yang tidak termanfaatkan, tetapi memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu 28,12% berat kering.
Selama ini KJA di Danau Buyan sepenuhnya menggunakan pakan pellet. Penggunaan pakan alami pada KJA Danau Buyan dapat mengurangi lebih dari 50% sisa pakan pellet yang masuk ke perairan Danau Buyan.
Keramba jaring apung (KJA) merupakan suatu wadah pemeliharaan ikan berupa kantong jaring yang letaknya terapung di permukaan air. Komoditas utama yang dibudidayakan dalam KJA di Danau Buyan adalah komoditas ikan Nila (Oreocromis niloticus L).
Secara umum tantangan yang berhubungan dengan system budidaya KJA yaitu terjadinya peningkatan kandungan nutrien di perairan yang berasal dari sisa pakan yang tidak termakan, dan feses ikan, serta kemungkinan dampak yang ditimbulkan terhadap kualitas perairan, lingkungan dan kondisi kesehatan ekosistem. Jika tidak terkelola dengan baik, Danau Buyan dikhawatirkan akan mengalami eutrofikasi seperti yang terjadi di danau Batur.[bbn/ Jurnal Ecotrophic/mul]
Reporter: bbn/mul