Lumbung Sebagai Ungkapan Identitas Status Sosial
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Bangunan lumbung bagi masyarakat Bali juga berfungsi sebagai ungkapan identitas yang dapat menunjukkan status sosial. Hal ini tidak lepas dari fungsi lumbung sebagai tempat untuk menyimpan padi.
Demikian terungkap dalam sebuah artikel yang berjudul “Identifikasi Varian Arsitektur Lumbung Di Bali” yang dipublikasikan dalam Jurnal Undagi, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2017. Penulis artikel I Made Suwirya menuliskan perwujudan arsitektur lumbung dipengaruhi oleh fungsi yang mewadahinya dan status sosial ekonomi masayarakat setempat.
Bangunan Lumbung bukan hanya tanggap terhadap iklim dan lingkungan tetapi yang penting diingat adalah dari segi waktu. Sebelum ditemukannya bibit unggul, waktu panen bisa mencapai 6 bulan, dan persediaan bahan pangan harus memenuhi waktu tersebut.
Suwirya yang merupakan Dosen Jurusan Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Warmadewa juga menuliskan lumbung dapat dibedakan menjadi empat jenis. Antara lain: Kelumpu, Kelingking, Jineng dan gelebeg.
Lumbung memiliki beberapa fungsi adalah sebagai berikut: pada bagian atas lumbung digunakan sebagai tempat untuk menyimpan hasil pertanian. Dibanjar yang sebagian besar penduduknya sebagai petani, lumbung dibuat untuk menyimpan hasil pertanian milik banjar. Lumbung dadia digunakan untuk menyimpan bahan pangan dan bahan upacara di desa.
Lumbung juga berfungsi sebagai tempat memuja Dewi Sri sebagai dewa kemakmuran. Fungsi lumbung lainnya adalah sebagai tempat melaksanakan kerja-kerja sosial dalam kehidupan beradat dan beragama.
Reporter: bbn/mul