JK Sebut Tidak Ada Bedanya dengan Museum Jika Universitas Selalu Melihat ke Belakang
Rabu, 28 Agustus 2019,
13:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com. Denpasar. Wakil Presiden RI, Jusuf Kala mengatakan jika Universitas selalu melihat ke belakang maka bukan Universitas namanya melainkan sebuah Museum.
[pilihan-redaksi]
"Ya tentu tidak ada bedanya universitas dengan museum, jika selalu Universitas tersebut melihat ke belakang saja. Karena, Museum tersebut melihatnya ke belakang bukan ke depan. Akan tetapi, Universitas tersebut harus selalu melihat kedepan," katanya saat menghadiri puncak Harteknas di Lapangan Puputan, Bajra Sandhi, Renon Rabu (28/8) Denpasar.
"Ya tentu tidak ada bedanya universitas dengan museum, jika selalu Universitas tersebut melihat ke belakang saja. Karena, Museum tersebut melihatnya ke belakang bukan ke depan. Akan tetapi, Universitas tersebut harus selalu melihat kedepan," katanya saat menghadiri puncak Harteknas di Lapangan Puputan, Bajra Sandhi, Renon Rabu (28/8) Denpasar.
Maka dari itu, kata dia, para saintis tentunya harus mampu melihat kedepan apa yang telah dicapai sampai saat ini. "Menteri terkait juga harus memiliki target, jika dilihat dari urutan negara Indonesia pada Global Innovation Index hanya berada di nombor urut 85.
"Tentu kita harus memiliki target, kapan kita mampu mencapai nomor ke-50, yang tentunya lebih baik dari Negara Filipina maupun Thailand. Jika itu tidak dicapai, maka kita hanya akan bangga dengan upacara-upacara. Akan tetapi, kurang hasil yang kita capai," ucapnya.
[pilihan-redaksi2]
Dia mencontohkan, percaya kemampuan otak orang Indonesia tidak ada bedanya sama otak orang Jepang maupun Amerika. Bahkan banyak humor mengatakan, otak orang Indonesia terbaik akan tetapi hanya kurang dipakai saja.
Dia mencontohkan, percaya kemampuan otak orang Indonesia tidak ada bedanya sama otak orang Jepang maupun Amerika. Bahkan banyak humor mengatakan, otak orang Indonesia terbaik akan tetapi hanya kurang dipakai saja.
Maka dari itu, lanjutnya, kita harus memanfaatkan kodrat yang diberikan kepada Allah atau Tuhan Yang Maha Esa ini. "Karena bukan hanya memperingati saja, akan tetapi harus mampu membuat target dan neraca tertentu kedepannya juga. Agar semuanya dapat menyumbangkan pikiran, tenaga dan inovasi untuk bangsa kedepan tentunya," tutupnya. (bbn/aga/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/aga