search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Polisi Berharap IWO Bali Tangkal Hoaks di Medsos
Sabtu, 14 Desember 2019, 10:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Informasi hoax dan penyebaran paham radikalisme paling mudah disebarluaskan melalui pemberitaan online serta media sosial (medsos). Terlebih di era digital ini, masyarakat sangat mudah mengakses informasi hanya melalui handphone.

Hanya saja kemajuan teknologi itu, masih belum selaras dengan kecerdasan masyarakat dalam memilah informasi yang beredar. 

"Hal tersebut terkadang dimanfaatkan oleh oknum yang tak bertanggung jawab dengan menyebarkan informasi bohong (hoaks) dan provokatif termasuk radikalisme," kata Wadir Intelkam Polda Bali AKBP Dwi Wahyudi.

Mengantisipasi penyebaran informasi bohong, provokatif dan radikalisme, AKBP Dwi mengaku jika Polda Bali menggandeng Ikatan Wartawan Online (IWO) Bali. Dia berharap, IWO berperan dalam menjaga stabilitas Kamtibmas di Bali melalui kegiatan menangkal hoaks, isu sara dan radikalisme. 

"Mari sama-sama menjaga Bali yang kondusif, terlebih jelang Natal dan Tahun Baru, serta Pilkada 2020 mendatang," tegasnya. 

Sementara Ketua IWO Bali I Nyoman Sutiawan menambahkan, bila IWO Bali siap untuk bekerja sama dengan Polda Bali dalam menangkal hoaks serta informasi yang mengandung unsur sara serta radikalisme termasuk berita yang sifatnya provokatif. 

"Hoaks biasanya muncul di media sosial, sehingga harus dibedakan mana media sosial dan mana media mainstream.  Media online sudah mempunyai badan hukum dan hasil karya jurnalistik yang profesional,  media sosial itu hanya baru bersifat informasi yang belum tentu benar bisa saja hoaks, oleh karena itu masyarakat jangan menelan mentah-mentah informasi tersebut, harus dicari sumbernya terlebih  kalau memang linknya dari media yang dipercaya harus diapreasiasi tetapi kalo hanya informasi sepotong atau tidak lengkap agar masyarakat tidak percaya," tegasnya.

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami