Energi Bersih dan Ramah Lingkungan Bagi Kelompok Tani Alas Ukir Kebon Padangan, Pupuan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Energi bersih dan ramah lingkungan sangat didamba masyarakat saat ini yang banyak membutuhkan energi listrik.
[pilihan-redaksi]
Sumber energi listrik dapat diperoleh dari beberapa sumber, diantaranya dari air, angin, ombak, atau sinar matahari. Energi fosil yang saat ini banyak digunakan disamping tidak dapat diperbaharui atau suatu saat akan habis, juga memiliki efek samping lainnya.
Penggunaan batubara atau minyak bumi sebagai bahan bakar memberi konsekwensi pencemaran udara. Untuk itu penggunaan energi bersih ini perlu digalakkan tidak saja untuk masyarakat perkotaan, tapi juga untuk masyarakat pedesaan. Penggunaan energi surya yang sumbernya melimpah di negara kita menjadi hal yang mesti dilakukan.
Salah satunya melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Kementrian Riset dan Teknologi – Pendidikan Tinggi (Ristek-Dikti). Tiga orang dosen Politeknik Negeri Bali yaitu IGNA Dwijaya Saputra, ST, MT, PhD, dan IGAN Made Sunaya, ST, MT dari Jurusan Teknik Elektro serta Ketut Vini Elfarosa, SE, MM dari jurusan Akuntansi yang menggawangi kegiatan PKM ini dalam mengenalkan penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan untuk kelompok tani kopi bubuk Alas Ukir Desa Kebon Padangan, Pupuan.
Program yang dilakukan adalah pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai pengganti sumber listrik PLN untuk motor penggerak pada mesin sangrai dalam pengolahan kopi.
Kopi, utamanya jenis robusta merupakan produk primadona bagi penduduk desa Kebon Padangan, Pupuan, Tabanan. Dengan kawasan seluas 800 Ha, potensi produk kopinya sangat tinggi. Salah satu kelompok tani di desa tersebut yaitu kelompok tani kopi Alas Ukir yang total anggotanya memiliki 12 Ha perkebunan kopi.
Dengan potensi produksinya 12-18 ton kopi panen, produk kopi ini cukup menjanjikan untuk diolah menjadi serbuk kopi yang siap dipasarkan. Namun dalam pengolahan kopi ini, kelompok tani Alas Ukir mengalami kesulitan terutama dalam pengoperasian mesin sangrai yang menggunakan daya listrik sebesar 700VA, sementara listrik yang tersedia sebesar 900VA yang juga digunakan untuk 2 rumah dengan 2 TV dan 1 kulkas.
Saat pengoperasian alat sangrai, maka beban listrik lainnya harus dimatikan. Dengan menggunakan 3 buah panel surya yang masing-masing berkapasitas 220 Wp (Watt peak) serta sebuah inverter on-grid berdaya 1000 Watt maka keluaran PLTS ini cukup untuk menyuplai energi listrik ke motor sangrai yang berdaya 0.75 HP. Keberadaan PLTS ini dapat mengatasi masalah kekurangan pasokan energi tersebut.
Pemasangan PLTS dan Box Panel pengaman
Disamping pemasangan PLTS, juga dilakukan perbaikan instalasi kelistrikan menuju ke mesin sangrai serta adanya tambahan box panel pengaman instalasi listrik. Dengan cara ini, pengoperasian alat sangrai ini menjadi lebih mudah serta lebih aman. Biaya listrik yang sebelumnya diperlukan menjadi berkurang. Selanjutnya anggota kelompok Alas Ukir diberikan pelatihan pengoperasian PLTS serta perawatan PLTS agar dapat bertahan lama.
Selain program PLTS, ada tiga program PKM lainnya untuk kelompok Alas Ukir ini. Yang pertama adalah pelatihan pencatatan administrasi dan keuangan sederhana, yang bertujuan agar pengetahuan anggota kelompok meningkat, serta pencatatan menjadi rapi, mudah dicari, serta sesuai kaedah administrasi dan keuangan.
Dua program lainnya adalah program pembuatan desain baru kemasan kopi bubuk Alsa Ukir serta membuat varian baru berupa kopi lanang yang nilai ekonomisnya lebih tinggi.
Diharapkan dengan kemasan yang lebih kekinian serta variasi produk yang dihasilkan akan berdampak pada omset penjualan kopi ini semakin meningkat sehingga kesejahteraan anggota kelompok tani ini semakin meningkat.
Reporter: bbn/adv