Banjir Bandang Songan: Puluhan Kendaraan Rusak, 40 Rumah Warga Terendam Lumpur
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Perubahan tata ruang lahan mengakibatkan potensi bencana semakin meningkat. Daerah Songan, Bangli adalah daerah perbukitan di kawasan gunung Batur dengan kawasan pemukiman dan perkebunan mengakibatkan menjadi kawasan risiko bencana ditandai dengan frekewensi bencana yang sering terjadi kawasan tersebut.
[pilihan-redaksi]
Banjir bandang terjadi di banjar Hulu Danu Songan, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani pada hari jumat , 7 Februari 2020 adalah salah satu bencana yang terjadi perpaduan dari cuaca ekstrim dengan tata ruang lahan yang berubah.
Intensitas hujan tinggi di bagian atas bukit dari Banjar Kayu Padi, Desa Belandingan serta Desa Pinggan mengakibatkan banjir bandang dengan membawa lumpur setinggi 1 meter mengakibatkan 8 unit mobil dan 20 unit motor rusak, 1 sekolah TK, jembatan putus, robohnya tiang listrik, lahan pertanian rusak, 40 rumah warga terendam lumpur dan 4 kk mengungsi ke rumah kerabat terdekat tanpa menimbulkan korban jiwa.
BPBD Provinsi Bali bersama Muspida Bangli, TNI/Polri, Kementerian PU Marga Jalan Nasional Bali Timur, BPBD Kabupaten Bangli dan instansi terkait lainnya bersama masyarakat bergotong royong dibantu oleh alat berat melakukan pembukaan akses jalan Kintamani menuju Pura Hulun Danu Songan dan membersihkan lingkungan rumah warga yang terkena lumpur.
“Kami hadir bersama masyarakat Bangli dalam semangat kekeluargaan sebagai bagian tugas kemanusiaan. Mobil ambulans kami siagakan pula sebagai antisipasi masyarakat yang membutuhkan penanganan kegawatdaruratan,” ujar Kalaksa BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin.
Dalam jangka panjang, upaya mitigasi bencana dikedepankan sehingga kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan dapat ditekan mengingat kejadian ini hampir berulang terjadi dikawasan Songan, Bangli. Masyarakat diharapkan mengenali penyebab banjir, memahami tindakan yang harus dilakukan sebelum, saat dan setelah terjadi banjir sehingga masyarakat selalu siap siaga di lingkungan dengan risiko bencana.
Reporter: bbn/rls