search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pastikan Jamaah Terbebas Covid-19, Warga Muslim Sading Tunda Pengajian
Minggu, 4 Oktober 2020, 13:05 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Masalah kesehatan dan keselamatan menjadi alasan utama bagi Warga Muslim Jamaah Al Fattah dan Muslimah Iqro Sading Badung Bali sehingga memilih sementara waktu menunda kegiatan pengajian menyusul perkembangan pandemik Covid-19 yang belum ada tanda-tanda berakhir.

Sejak penyebaran virus corona atau Covid-19 merebak di dunia termasuk melanda Tanah Air hingga Bali, pada bulan Maret lalu, aktivitas masyarakat nyaris lumpuh. Tak terkecuali kegiatan beribadah juga ikut terpengaruh, tidak bisa lagi bersembahyang di tempat ibadah seperti masjid, pura, gereja hingga kelenteng.

Sesuai anjuran pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan sehingga, semua kegiatan ibadah dalam skala besar atau dalam kerumunan besar, dilarang dilakukan di tempat ibadah. Pemerintah meminta agar beribadah sementara waktu sampai pandemi reda, dialihkan ke rumah.

Menindaklanjuti himbauan pemerintah, Jamaah Al Fattah dan Muslimah Iqro di Perumahan Dewata Permai Desa Sading Kecamatan Mengwi, juga melaksanakan dengan penuh kesadaran. Biasanya, pengajian rutin dua mingguan, dilaksanakan puluhan warga muslim setempat, kini ditiadakan.

"Untuk sementara ditunda dahulu, sampai ada pemberitahuan resmi dari pemerintah maupun MUI, terkait kegiatan keagamaan, kami tentu mengikutinya dengan penuh kesadaran, " kata Ketua Warga Muslim Jamaah Al Fattah Sading Mulyadi, Minggu (4/10/2020).

Mulyadi telah menyampaikan himbauan dan informasi tersebut kepada anggota jamaah dan semua menyepakati mendukung. Alasan utamanya, demi menjaga keselamatan dan kesehatan jamaah lebih penting dari pada melakukan kegiatan berkumpul atau berpergian yang berpotensi terjadi penyebaran Covid-19.

Terlebih ibadah juga tetap bisa dilaksanakan kendati di rumah. Jika kondisi sudah memungkinkan atau kondusif, tentunya warga berharap bisa melaksanakan kegiatan pengajian bersama secara rutin.

Dengan kata lain, semua keputusan dan kebijakan pemerintah yang diharapkan bisa dilaksanakan sampai ke bawah, tak lain, untuk melindungi keselamatan warga. Melindungi warga agar terbebas dari bahaya paparan virus yang belum ditemukan obat atau vaksinnya itu. 

Seiring pandemi ini pula, pihaknya dalam berbagai kesempatan bertemu warga muslimin, juga tak henti mengingatkan agar mereka melaksanakan protokol kesehatan dengan baik saat pergi ke luar rumah.

"Tetap gunakan masker, mencuci tangan dengan sabun air bersih, juga menjaga jarak menghindari kerumunan," ucap pebisnis bengkel sepeda motor ini.  

Selain itu, pihaknya juga telah memasang berbagai media seperti stiker, spanduk, pamflet ajak himbauan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Kami sudah pasang semua himbauan protokol kesehatan di tempat-tempat strategis di kompleks perumahan seperti di mushola," imbuhnya. 

Dukungan penerapan protokol kesehatan juga disuarakan Muhammad Imron, warga lainnya, yang menilai dalam situasi pandemi ini, maka tindakan pencegahan menjadi penting dan strategis dalam membendung penyebaran Covid-19. Termasuk sementara waktu kegiatan keagamaan yang ditunda sampai pandemi berlalu.

"Saya juga mengajak saudara-saudara warga perumahan, mari patuhi protokol kesehatan, dengan menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungan keluarga masing-masing," ajaknya.

Reporter: Tim Liputan COVID



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami