Tabanan Tembus Seribu Lebih Kasus Positif Covid-19
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tabanan telah tembus dari seribu orang. Meski setelah sempat melandai kasus terkonfirmasi positif di Tabanan kini kembali melonjak.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Tabanan sampai Kamis (26/11), ada satu pasien terkonfirmasi positif meninggal dunia. Pasien tersebut seorang pria berusia 80 tahun asal Desa Samsam, Kerambitan dengan status komorbid atau dengan penyakit penyerta diabetes melitus type II.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan I Putu Dian Setiawan menjelaskan pasien terkonfirmasi positif yang meninggal tersebut masuk ke rumah sakit Tabanan paa 24 November karena penyakit DM tipe II. Setelah dirapid test dan diswab dinyatakan positif.
Namun baru satu hari dirawat, korban dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (25/11).
“Ya, ada satu pasien komorbid terkonfirmasi positif meninggal dunia, sehingga, total pasien terkonfirmasi positif meninggal menjadi 40 orang,” ungkap Putu Dian Setiawan, kamis (26/11).
Putu Dian Setiawan yang juga Kadis Kominfo Tabanan ini mengatakan, selian ada satu pasien terkonfirmasi positif meninggal, juga ada penambahan kasus baru terkonfirmasi positif sebanyak 32 orang. Mereka berasal dari berbagai profesi dan desa di Tabanan termasuk salah satunya seorang Pedanda dari Desa Sesandan, Tabanan.
“Dengan adanya penambahan kasus baru sebanyak 32 orang, total kasus terkonfirmasi positif menjadi 1046 kasus,” ungkapnya.
Meski ada penambahan kasus terkonfirmasi positif melonjak tajam, jumlah pasien yang sembuh juga semakian banyak. Dari data yang ada, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak sebelas pasien, baik yang menjalani perawatan dengan penyakit penyerta maupuan yang menjalani isolasi mandiri dan terpusat.
“Dengan adanya penambahan sebelas pasien dinyatakan sembuh, jumlah pasien sembuh kini mencapai 984 orang dan 112 orang masih dalam perawatan maupun isolasi,” sebut mantan Kabag Humas Setda Tabanan ini.
Dijelaskan, banyaknya kasus baru terkonfirmasi positif selain karena klaster keluarga, juga banyaknya orang yang melakukan swab test oleh perusahaaan dan tempat kerja atau berdasarkan hasil tracking dan tracing yang dilakukan terhadap kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi positif duluan.
“Dari data kasus yang baru kebanyakan dari klaster keluarga berdasrakan hasil tracking dna tracing serta adanya swab test yang dilakukan lembaga lain atau perusahaan,” jelasnya.
Reporter: bbn/tab