Stok Habis, Posko Rapid Tes Antigen di Bandara Ngurah Rai Diserbu Penumpang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Posko rapid tes antigen yang disediakan di Bandara Ngurah Rai diserbu penumpang seiring berlakunya Surat Edaran Gubernur Bali yang mengatur masuk Bali wajib tes PCR dan rapid test antigen berlaku mulai hari ini Sabtu (19/12/2020).
Dari hasil pantuan, Bandara Ngurah Rai tampak sepi, namun berbanding terbalik dengan suasana post layanan rapid test antigen.
Hari perdana penyediaan layanan rapid test antigen di Bandara Ngurah Rai, Bali cukup ramai. Penumpang yang memanfaatkan layanan rapid antigen hari pertama ini membludak.
Dibuka pukul 07.00 WITA, stok rapid test antigen sudah habis pukul 11.30 WITA. Padahal penyediaan per harinya 500 an dan pelayanan dibuka mulai pukul 07.00 WITA hingga pukul 22.00 WITA. Sedangkan tarif untuk rapid antibodi Rp 85 ribu dan rapid antigen Rp 170 ribu.
"Kita prioritaskan untuk penumpang pesawat yang baru landing di bandara Bali dan belum lakukan tes swab di kotanya karena tidak punya fasilitas test swab, kemudian untuk penumpang kapal yang ingin menyeberang dan penumpang jalur darat seperti bus dan kereta api," ujar Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira dikutip dari Suara.com.
Bilik pengambilan sampel hanya satu sehingga terjadi penumpukan di pendaftaran, antrean menunggu pengambilan sampel dan menunggu hasil tesnya.
"Untuk saat ini bilik pengambilan sampel hanya satu, kami perkirakan rata-rata per hari itu bisa kita layani 500 orang yang memanfaatkan rapid antigen bisa mendaftar langsung atau lewat online di www.daftarrapid.panggilaja.com," imbuhnya.
Sementara Arni, pendaftar rapid test antigen, menuturkan memilih rapid test antigen di bandara karena lebih murah.
"Saya ingin ke Lombok, kan dekat ya kalau bayar tes antigen di klinik bisa Rp 400 ribuan bisa banyak biaya. Sedangkan di Bandara Ngurah Rai cuma Rp 170 ribu, jadi saya rela antri dari pagi," katanya.
Di lain pihak, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, menjelaskan mencegah penumpukan di bandara, warga atau calon penumpang jalur darat yang diwajibkan rapid tes antigen bisa melakukannya di laboratorium klinik terdekat.
Rapid test antibodi dipakai untuk mengecek antibodi dan dasarnya memakai darah serta hasilnya berupa reaktif atau non-reaktif. Kemudian untuk rapid test antigen dilakukan seperti tes swab dan bisa mendeteksi keberadaan virus.
"Akurasinya rapid antigen lebih besar dari rapid test antibody," kata Suarjaya.
Reporter: bbn/net