search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tepat di Hari Ultahnya, Mahasiswa Ini Tewas di Jalur Pendakian Gunung Rinjani
Senin, 4 Januari 2021, 09:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Mohamad Fuad Hasan (26 tahun), warga Sawah Pulo Wetan 4/10 RT 010 RW 012, Desa Ujung Kecamatan Semampir Kota Surabaya, Jawa Timur, ditemukan tewas oleh tim SAR gabungan, di dasar jurang sedalam 100 meter, di jalur pendakian Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Minggu (3/1).  

Korban yang tercatat sebagai mahasiswa tersebut diduga terpeleset dan jatuh saat melakukan pendakian. Pilunya lagi, pemuda kelahiran Bangkalan, Madura 1 Januari 1995 ini mengalami nahas hingga meninggal tepat di hari ulang tahunnya yang ke 26 tahun yakni 1 Januari 2021.

Berdasarkan informasi dari Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Isnan Laila Surahmat, bahwa telah ditemukan seorang pendaki sudah dalam keadaan meninggal dunia, pada Minggu (3/1) pukul 09.00 WITA yang diduga mengalami kecelakaan di jalur pendakian Gunung Rinjani

Tepat TKP nya di kilometer 7,5 di bawah Pelawangan Senaru, Desa Senaru Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. 

"Waktu kejadian hari Jumat tanggal 1 Januari 2021 sekitar pukul 13.00 WITA," kata Isnan Laila Surahmat dalam laporannya.

Adapun kronologis kejadian berdasar keterangan saksi, Muhammad Hazazi Aji yang juga rekan pendaki korban, Kamis 31 Desember 2020 pukul 10.30 WITA, mereka cek in di loket pintu masuk pendakian Gunung Rinjani. 

Setelah itu pukul 11.09 WITA korban bersama rekannya melakukan pendakian. Hingga pukul 18.00 WITA mereka tiba dan menginap di Pos Cemara 5 (lima).

"Selanjutnya pada hari Jumat  tanggal 1 Januari 2021 sekitar pukul 10.00 Wita, kami melanjutkan perjalanan," tutur M Hazazi, dalam kesaksiannya. 

Masih keterangan saksi, sekitar pukul 11.30 WITA, mereka tiba di Pelawangan Senaru. Kemudian langsung turun menuju danau Segara Anak menggunakan jalur sama.

 Pukul 13.00 WITA di sekitar kilometer 7,5 di bawah Pelawangan Senaru, saksi M Hazazi melihat korban terpeleset dan terjatuh dari tebing.

"Jarak kami pada saat itu sekitar 10 meter. Cuaca saat itu kabut ringan, jarak pandang sekitar 10 meter," terang M Hazazi, yang juga berstatus mahasiswa.

Selanjutnya Hazazi naik kembali ke Pelawangan, untuk mencari sinyal hp (handphone). Guna menghubungi petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Senaru. 

Selanjutnya petugas TNGR sebanyak enam orang langsung naik menuju Pelawangan Senaru. Untuk bertemu M Hazazi dan bersama-sama melakukan pencarian.

Kemudian Minggu 3 Januari 2021 pukul 05.00 WITA korban ditemukan oleh tim TNGR dan Basarnas. Di bawah tebing dalam keadaan meninggal dunia.

Jenazah Mohammad Fuadi Hasan selanjutnya dievakuasi, dibawa ke Puskesmas Senaru. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, korban diduga mengalami luka robek di kening kiri, luka lebam di panggul, yang menyebabkan pendarahan pada organ dalam. Dan luka lecet di bagian pinggang sebelah kanan, akibat terjatuh ke jurang kedalaman 100 meter. 

Oleh pihak perwakilan keluarga, korban langsung dibawa ke RSUD Kota Mataram. Untuk mengurus proses pemulangan jenazah ke Surabaya. Keterangan petugas, keluarga menolak dilakukan otopsi. Keluarga ikhlas menerima dan menganggap sebagai musibah.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami