search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemerintah Siapkan Dana PEN Rp372 Triliun Tahun 2021, Ini Rinciannya
Senin, 4 Januari 2021, 12:30 WITA Follow
image

bbn/Liputan6.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dipastikan tetap berlanjut di tahun 2021, dimana total nilai PEN yang dialokasikan pemerintah pada tahun ini mencapai Rp372,3 triliun.

"Dukungan program PEN tetap dilanjutkan. PEN (2021) dengan anggaran Rp372,3 triliun," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat membuka perdagangan BEI 2021, Senin (4/1/2021) dikutip dari Liputan6.com .

Airlangga mengatakan, melalui PEN ini diharapkan dapat mendorong daya beli masyarakat di tahun 2021. Juga untuk memperluas penciptaan lapangan kerja di Indonesia.

"Sehingga, bisa akslerasi peningkatan lapangan kerja untuk membuat Indonesia lebih kompetitif," imbuh dia.

Dia merinci, untuk sektor UMKM alokasi nilai PEN mencapai Rp48,8 triliun. Terdiri atas Subsidi bunga KUR reguler sebesar Rp14,8 triliun, Dukungan pembiayaan terhadap KUMKM sebesar Rp1,0 triliun, Penjaminan loss limit sebesar Rp1,0 triliun, dan Cadangan pembiayaan PEN sebesar Rp32,0 triliun.

Kemudian nilai alokasi sektor Kesehatan mencapai Rp25,40 triliun. Rinciannnya, Pengadaan vaksin Covid-19 sebesar Rp18,0 triliun, Pengadaan imunisasi, Sarpras, Laboratorium, dan Litbang sebesar Rp4,97 triliun, dan Cadangan iuran BPJS bagi PBPU/BP sebesar Rp2,43 triliun.

Alokasi sektor Perlindungan Sosial mencapai Rp110,2 triliun. Terbagi atas Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp28,7 triliun, Program Sembako Rp45,1 triliun, Kartu Prakerja sebesar Rp10,0 triliun, BLT Dana Desa sebesar Rp14,4 triliun, dan Bansos Tunai Rp12,0 triliun.

Sementara alokasi sektor Pembiayaan Korporasi mencapai Rp14,9 triliun. Mencakup PMN kepada lemabaga penjaminan sebanyak Rp5,0 triliun, PMN kepada BUMN untuk penugasan sebanyak Rp8,9 triliun, dan Penjamin backstop loss limit sebanyak Rp1,0 triliun.

Lalu, alokasi bagi sektor Insentif Usaha mencapai Rp20,40 triliun. Diantaranya Pajak DTP sebanyak Rp3,1 triliun, Pembebasan PPh 22 Impor sebanyak Rp12,0 triliun, serta Pemgembalian Pendahuluan PPN sebanyak Rp5,3 triliun. Terakhir, alokasi untuk sektor Kementerian/Lembaga dan Pemda mencapai Rp152,4 triliun.

Meliputi Dukungan Pariwisata sebanyak Rp5,46 triliun, Ketahanan Pangan sebanyak Rp14,96 triliun, Pengembangan ICT sebanyak Rp19,4 triliun, Pinjaman ke Daerah sebanyak Rp10,0 triliun, Padat Karya K/L sebanyak Rp14,2 triliun, Kawasan Industri sebanyak Rp12,7 triliun, dan Cadangan Belanja PEN sebanyak Rp75,8 triliun.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami