search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Putus Penyebaran Covid-19, Bupati Buleleng Ajak Masyarakat Tidak Takut Divaksin
Rabu, 27 Januari 2021, 14:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/Putus Penyebaran Covid-19, Bupati Buleleng Ajak Masyarakat Tidak Takut Divaksin

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Bupati Buleleng, Bali Putu Agus Suradnyana meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak takut divaksin. Ini diperlukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Hal tersebut disampaikannya saat ditemui usai memantau jalannya vaksinasi Covid-19 untuk anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang dipusatkan di RSUD Buleleng, Rabu (27/1).

Agus Suradnyana mengatakan jika persyaratan sudah terpenuhi, masyarakat diharapkan mau dan segera mengikuti vaksinasi. Jika waktu sudah tersedia dan sudah terdaftar serta memenuhi syarat, masyarakat agar melaksanakan vaksinasi. Termasuk persyaratan usia di bawah 60 tahun. Vaksinasi tersebut diperlukan agar pemutusan rantai penyebaran Covid-19 dapat cepat tuntas. 

“Selain itu, agar pandemi ini cepat berakhir dan kita bisa beraktivitas normal kembali,” katanya. Ia mengakui sangat ingin untuk divaksin. Namun, kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk menerima vaksin hari ini. Mantan anggota DPRD Provinsi Bali ini bersama Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna tidak lolos screening awal. Itu disebabkan karena tekanan darahnya masih tinggi. Sehingga tidak diizinkan menerima vaksin. Jika kondisinya sudah normal, dirinya akan mengikuti program vaksinasi. 

“Paginya saya sudah ukur tensi (tekanan darah) saya masih 170. Kalau sudah normal saya pasti menerima vaksin. Dalam waktu dekat. Jika dalam tiga hari sudah normal, hari itu juga saya divaksin,” ujar Agus Suradnyana.

Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa menjadi salah satu pejabat yang sudah menerima vaksin. Saat dikonfirmasi, Suyasa mengungkapkan tidak ada efek ikutan setelah disuntikkan vaksin. Observasi pun telah dilakukan terhadapnya selama 30 menit setelah penyuntikan. Hasilnya, tidak ada efek apapun yang dirasakan. 

“Saya hanya merasakan seperti dicubit saat penyuntikan. Setelah itu, tidak merasakan apa-apa. Ya saya berharap tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI),” ungkapnya.

Senada dengan Bupati Buleleng, mantan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) ini juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu terhadap vaksin ini. Yakinkan diri bahwa vaksinasi ini merupakan cara yang tepat dari pemerintah untuk mencegah ataupun memutus penularan Covid-19

“Mulainya serentak di seluruh fasilitas kesehatan yang ditunjuk. Dimulai dari jam delapan pagi. Khusus untuk pejabat ini dimulai jam sembilan pagi. Tidak memerlukan waktu lama. Penyuntikan hanya beberapa detik. Observasi yang memerlukan waktu 30 menit,” pungkas Suyasa.

Reporter: Humas Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami