search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sarjana Pertanian Dituntut Mampu Beri Solusi Ketersediaan Pangan di Masa Pandemi
Jumat, 21 Mei 2021, 16:05 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sarjana pertanian dituntut mampu untuk memberikan solusi ketersediaan pangan di masa pandemi Covid-19

Dengan inovasi teknologi yang dipelajari selama kuliah, sarjana pertanian mestinya mampu membawa perubahan bagi penyediaan dan ketahanan pangan.

“Mereka mampu untuk berproduksi walaupun suasana seperti pandemi saat ini, inilah yang kita tanamkan kepada para mahasiswa selama ini agar mereka itu menyadari dirinya bahwa mereka dituntut untuk mengabdikan ilmunya kepada keluarganya kepada masyarakatnya bangsa dan Negara,” kata Dekan Fakultas Pertanian (FP), Universitas Warmadewa (Unwar), Ir. Dewa Nyoman Sadguna, M.Agb usai Yudisium Sarjana LXV, Periode II Tahun 2021, Fakultas Pertanian (FP), Universitas Warmadewa (Unwar) yang diselenggarakan di Denpasar pada Jumat (21/5).

Menurut Sadguna, sarjana pertanian mengabdikan diri dan mampu mentransfer ilmunya kepada petani. Mengingat petani selama ini sangat awam di bidang pengembangan inovasi yang kreatif, dalam artian secara ekonomi menguntungkan dan secara ekologis tidak merusak lingkungan. 

“Harapannya nanti mereka mempunyai apa namanya kemampuan di dalam menyampaikan kepada masyarakat sebagai Agent of think” jelas Sadguna.

Sadguna mengungkapkan secara kelembagaan, FP Unwar memiliki tanggung jawab besar agar mahasiswa mampu berdaya saing global sesuai amanah Visi FP Unwar untuk menjadikan lulusannya di bidang ilmu-ilmu pertanian yang bermutu, berwawasan ekowisata, dan berdaya saing global tahun 2034. 

Makanya FP Unwar selalu memperbarui berbagai dukungan proses penyelenggaran tidharma melalui improvement kapasitas dan jumlah dosen, sarana prasarana pembelajaran, layanan tata kelola kelembagaan, baik yang akademik maupun non akademik, penciptaan suasana akademik yang kondusif, sampai kepada penyesuaian kurikulum yang mengikuti tuntutan stakeholders serta regulasi pemerintah.

Pada sisi lain, Sadguna berharap sarjana pertanian selalu mengasah soft skill yang anda miliki, karena keberhasilan hidup di dunia tidak hanya dengan modal hard skill semata, melainkan memerlukan bekal yang bersifat soft skill. 

“Sumber belajar tidak hanya dari dosen ataupun di kampus saja, tetapi dari segala persoalan hidup dan ujian hidup, juga menjadi sumber belajar untuk kesuksesan,” papar Sadguna.

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami