search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cahaya Misterius di Gunung Raung Banyuwangi Ternyata Meteor, Begini Penjelasan Lapan
Sabtu, 5 Juni 2021, 22:40 WITA Follow
image

bbn/PPGA Raung

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyatakan bahwa cahaya misterius yang terekam kamera pengawas atau CCTV Pos Pantau Gunung Raung di Kabupaten Banyuwangi benda berasal dari luar angkasa, yakni meteor.

Kepala Lapan Balai Pasuruan, Dian Yudha Risdianto mengatakan, meteor tersebut tidak sampai menyentuh permukaan bumi.

"Analisa awal, tampaknya itu benar meteor besar yang menerangi awan rendah di arah Gunung (Gunung Raung)," katanya dikutip dari timesindonesia.co.id, Sabtu (5/6/2021).

Yudha melanjutkan, berdasar citra satelit Himawari tidak terekam fenomena kilatan cahaya meteor tersebut. Namun bisa disimpulkan penampakan yang terekam kamera pengawas atau CCTV PPGA Raung tersebut merupakan meteor yang jatuh.

"Dari citra Himawari memang ada cahaya warna putih. Tapi itu bukan dari meteor, melainkan dari cahaya matahari yang masih terlihat dari awan tinggi," sambungnya. 

Lapan memperkirakan, seluruh tubuh batu angkasa tersebut sudah terbakar hangus saat bertabrakan dengan dengan atmosfer. Alhasil, sejumlah masyarakat di Kabupaten Banyuwangi dan sekitarnya hanya mendengarkan dentuman saja.

"Kalau informasi jatuhnya, kita tidak tahu. Cuman ada laporan warga terdengar suara dentuman saja. Mungkin sudah terbakar habis saat di atmosfer," katanya.

Dari hasil analisa tersebut, Lapan memastikan lokasi jatuhnya bukan di Gunung Raung. Jika dilihat dari CCTV Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) Raung, secara sudut pandang memang seperti jatuh di atasnya, namun tetapi meteor tersebut dipastikan tidak jatuh di bumi apalagi di Gunung Raung.

"Kesimpulannya yang jelas benar ini meteor tapi persisnya tidak jatuh di Gunung Raung. Kalau dari CCTV nampaknya saja jatuh disitu, tapi sebenarnya mengarah lebih jauh," katanya.

Untuk bobot dan diameter meteor ini, Lapan belum bisa memastikan. Namun diperkirakan, meteor ini menyinari awan-awan rendah dari ketinggian sekitar 6 kilometer yang tidak tampak pada citra awan tinggi di atas 10 kilometer.

"Masih belum ada laporan terkait meteor yang sampai jatuh ke daratan. Masih suara dentuman saja," katanya.

Meski demikian, Lapan belum bisa memastikan secara pasti terkait hubungan meteor di langit Banyuwangi tersebut dengan fenomena hujan Meteor Arietid (171 ARI) yang sudah ditandai terjadi sejak 14 Mei hingga 24 Juni nanti.

"Masih belum pasti apakah ada hubungannya dengan hujan meteor tersebut," ujarnya.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami