search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Menkes Langgar Prokes Covid-19, Terciduk Bermesraan
Sabtu, 26 Juni 2021, 14:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Menkes Langgar Prokes Covid-19, Terciduk Bermesraan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock minta maaf setelah bermesraan dengan asistennya. Ia mengaku lalai karena melanggar pedoman jarak sosial.

Menyadur ABC Sabtu (26/06) The Sun menerbitkan foto Hancock sedang mencium asisten yang dulunya dikenal sebagai teman dan kemudian disewa untuk bekerja di kantornya.

"Saya menerima bahwa saya melanggar pedoman jarak sosial dalam situasi ini," kata Hancock.

"Saya telah mengecewakan dan sangat menyesal. Saya tetap fokus bekerja untuk mengeluarkan negara dari pandemi ini dan akan berterima kasih atas privasi untuk keluarga saya dalam masalah pribadi ini."

Seorang juru bicara Boris Johnson mengatakan Perdana Menteri telah menerima permintaan maaf Hancock dan memiliki kepercayaan penuh padanya.

"(Dia) menganggap masalah ini selesai," katanya.Sementara itu, partai Buruh oposisi meminta Johnson untuk memecat Hancock.

"Masalah ini jelas tidak tertutup, meskipun ada upaya pemerintah untuk menutupinya," kata seorang juru bicara.

"Matt Hancock tertangkap melanggar undang-undang yang dia buat saat memiliki hubungan rahasia dengan asisten yang dia tunjuk untuk pekerjaan yang didanai pembayar pajak."

Hancock, 42, telah menjadi pusat perjuangan Inggris dalam melawan pandemi virus corona.

Ia sering muncul di televisi untuk memberi tahu publik agar mengikuti aturan ketat dan membela departemennya dari kritik atas tanggapannya terhadap krisis.

Foto-foto tersebut menimbulkan banyak pertanyaan tentang penilaian Hancock, baik dalam menunjuk seorang teman untuk peran yang didanai pembayar pajak dan dalam melanggar pedoman yang dikenakan pada jutaan orang oleh pemerintah Johnson.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami