search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BNPB Berkepentingan Bali Cepat Pulih dari Pandemi Covid-19
Kamis, 19 Agustus 2021, 15:35 WITA Follow
image

beritabali/ist/BNPB berkepentingan Bali cepat Pulih dari pandemi Covid-19.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito BNPB menyebut pihaknya berkepentingan dalam upaya mempercepat pemulihan Bali dari pandemi covid-19.

Dengan peta jalan atau road map pengendalian Covid-19 yang telah dirancang pemerintah, ia yakin Bali secepatnya bisa bangkit. Terlebih, pemerintah sangat berkepentingan dengan pulihnya Bali karena pada tahun 2022 mendatang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) tahun 2022 mendatang. 

Dijelaskan Ganip, GPDRR merupakan forum dua tahunan yang dibentuk United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR). Forum ini bertujuan meninjau kemajuan berbagai pengetahuan, mendiskusikan perkembangan dan trend terbaru dalam penanganan kebencanaan. Forum tersebut rencananya akan dihadiri 193 negara dengan 5 ribu hingga 7 ribu peserta. 

“Itu sebabnya, kita sangat berkepentingan dengan upaya pemulihan Bali. Ini juga kesempatan yang sangat baik untuk menganggap citra kita,” imbuhnya saat Rapat Koordinasi Penguatan Sistem dan Strategi Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Bali yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (19/8/2021). 

Menurutnya ada tiga pilar yang perlu dikuatkan dalam strategi penanganan Covid-19 yaitu penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker,rajin mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir dan menjaga jarak), optimalisasi 3T (Testing, Tracing dan Treatment) dan cakupan vaksinasi. 

Di lain pihak, Ganip berpendapat upaya percepatan penanganan Covid-19 bisa berjalan optimal dengan pendekatan kearifan lokal. Salah satu langkah yang ditempuh BNPB adalah menggandeng akademisi dalam riset kebencanaan dan KKN tematik. Riset kebencanaan melibatkan 49 peneliti dari 23 Perguruan Tinggi dan terbanyak dari Daerah Bali. 

“Sedangkan KKN tematik diikuti 5.000 mahasiswa. Mereka langsung diterjunkan menjadi agen perubahan dalam penanganan masalah sosial di masyarakat,” urainya. 

Ganip Warsito menyinggung trend perkembangan Covid-19 yang terus bermutasi. Mencermati hal itu, ia mengatakan bahwa nantinya kebijakan akan diarahkan pada perubahan status pandemi menjadi endemi. 

“Nantinya kita harus siap berdampingan dengan Covid-19, tetap produktif tapi tetap aman. Kuncinya adalah disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya.

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami