"Open Border", Kunjungan Wisman ke Bali Mesti Selektif
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menilai langkah pemerintah dalam membuka penerbangan internasional di Bandara Ngurah Rai tepat.
Alasannya, kedatangan wisatawan internasional ke pulau Dewata bisa membangkitkan ekonomi.
"Pembukaan penerbangan internasional saya kira memang sudah waktunya untuk pemulihan ekonomi (Bali). Beberapa daerah yang mengandalkan wisata mancanegara seperti Bali sangat bergantung kepada pembukaan penerbangan internasional," ungkapnya dikutip dari Merdeka.com, Selasa (5/10/2021).
Selain itu, saat ini, di sejumlah wilayah Indonesia termasuk Bali dinilai berhasil dalam penanganan pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari turunnya kasus harian positif Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.
"Saya kira begitu. Kasus Covid-19 sudah melandai," tekannya.
Meski begitu, Piter meminta pemerintah untuk tetap selektif dengan hanya mengizinkan kunjungan wisatawan asing dari daftar negara yang memiliki penanganan pandemi Covid-19 baik. Tujuannya untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia.
"Jadi, seharusnya tidak disamakan, dibuka untuk semua negara," tekannya.
Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang penerapan PPKM level di Jawa dan Bali. Perpanjangan tersebut dilakukan hingga 18 Oktober 2021. Dalam perpanjangan ini pemerintah melakukan uji coba pembukaan penerbangan internasional ke Bali.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, dalam perpanjangan ini pemerintah akan melakukan uji coba pembukaan Bandara Ngurah Rai Bali untuk penerbangan internaisonal.
"Bandara Ngurah Rai Bali akan dibuka untuk internasional pada tanggal 14 Oktober 2021, selama memenuhi ketentuan dan persyaratan mengenai karantina, test, dan kesiapan satgas," jelas dia dalam konferensi pers PPKM, Senin (4/10/2021).
Dalam uji coba tersebut setiap penumpang kedatangan internasional harus punya bukti booking hotel untuk karantina minimal 8 hari dengan biaya sendiri.
Menko Luhut juga menyebut tingkat reproduksi efektif kasus Covid-19 di Jawa Bali sudah berada di bawah 1, sementara khusus untuk Bali masih di angka 1.
Selain itu jumlah testing yang dilakukan per hari terus mengalami peningkatan sehingga dapat menurunkan tingkat positivity rate yang sudah berada di bawah 1.
Reporter: bbn/net