Kepala BNN RI ke Bali MoU dengan Kepolisian Australia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Mantan Kapolda Bali yang saat ini menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose kembali melaksanakan kunjungan kerja selama 4 hari di Bali.
Komjen Golose rencananya akan bertemu dengan Ketua KPK, Kepala BNPT dan Gubernur Bali guna membahas segala persoalan, salah satunya masalah penanganan narkotika.
"Nanti bapak Kepala BNN RI juga akan melaksanakan MoU dengan pihak Australian Federal Police (AFP)," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Badan Narkotika Nasional RI Brigjen Pol Sulistyo Pudjo Hartono, SIK.,MSi didampingi Kepala BNNP Bali Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra, pada Senin 22 November 2021.
Diuraikannya, selama berada di Bali, Komjen Golose akan menghadiri sejumlah kegiatan podcast, pertemuan, diskusi panel, webinar bersama pejabat tinggi lain.
Seperti mengadakan pertemuan dengan Ketua KPK Irjen Pol Firli Bahuri, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar, dan dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster.
"Pertemuan akan berlangsung di beberapa lokasi, mohon dukungan dan partisipasi rekan rekan media. Selain pertemuan dengan AFP juga akan dilaksanakan pameran," ungkap Brigjen Pudjo.
Diungkapkannya, sejak dihantam gelombang pandemi covid-19, Bali kian terpuruk. Namun pemerintah terus melakukan perbaikan dan pembenahan untuk memajukan perekonomian dan pariwisata di Bali.
"Dalam dua pekan ini Bali mulai menggeliat dan dari sisi penanggulangan narkoba juga perlu diwaspadai," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNNP Bali Brigjen Pol Gde Sugianyar Dwi Putra mengungkapkan pihaknya akan terus memberantas narkoba dengan menggandeng influencer. Sebab narkoba tidak mengenal kasta bahkan golongan atas bawah menengah.
"Tugas kami adalah meyakinkan kelompok ini agar narkoba harus dijauhi dan pecandu direhabilitasi. Upaya ini juga untuk menekan angka over kapasitas di lembaga pemasyarakatan yang didominasi Napi kasus narkoba," bebernya.
Menurut Brigjen Sugianyar, melalui pendekatan soft power dan smart power diharapkan bisa mengatasi bahaya laten narkoba.
Reporter: bbn/bgl