Putra Bali Pertama yang Jabat Dokter Pribadi Wapres
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Putra Bali dengan prestasi yang moncer di lingkungan Kepresidenan RI jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Bukan saja dedikasi dan kontribusi, posisi itu juga dipengaruhi hoki.
Salah satunya Kolonel CKM dr. Made Mardika SpPD, MARS, FINASIM yang sempat menjadi Dokter Kepresidenan RI. Namun ia bukan sekadar anggota biasa.
Prestasinya cukup luar biasa di lingkungan Istana. Dia dianugerahkan Satya Lencana Wira Karya sebagai dokter pribadi Wakil Presiden RI dan Anggota Tim Kepresidenan. Dia adalah satu-satunya orang Bali dengan posisi yang diperhitungkan pejabat kelas atas.
Prestasi terbarunya, dia ditunjuk sebagai Direktur Tim Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pusat Kesehatan Angkatan Darat, sebelumnya sejak tahun 2020 lalu menjabat Kepala Kesehatan Kodam IX/ Udayana.
Dengan sepak terjang itu, dia potensial berpangkat bintang satu. Itu disampaikan dokter spesialis penyakit dalam itu saat wawancara Selasa (23/11) di kantor barunya, di Denpasar. Ada tiga hal yang membuatnya mencapai titik itu.
"Loyal kepada pimpinan, bekerja dengan baik dan menikmati setiap tugas yang diberikan, dan selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya pria asal Desa Perean, Baturiti, Tabanan ini.
Hal itu juga ia terapkan selama menjabat Kepala Kesehatan Kodam IX/ Udayana dengan wilayah teritorial Bali, NTT dan NTB. Di Bali, dia bertemu rekan kerjanya saat di Istana Kepresidenan yakni Mayjen TNI Maruli Simanjuntak yang menjabat Pangdam IX/ Udayana, MSc.
Tentang karirnya, sejak tahun 2009, dia menjadi orang dalam istana Kepresidenan RI karena menjadi salah satu Dokter Kepresidenan sehingg dianugerahi Satya Lencana Wira Karya sebagai dokter pribadi Wakil Presiden RI dan anggota Tim Dokter Kepresidenan.
Tugasnya cukup strategis, yakni memastikan keamanan makanan dan minuman yang hendak disantap Wapres, sehingga ia selalu melekat dengan RI 2, termasuk saat kunjungan ke luar negeri.
Alumni SMAN 1 Denpasar tahun 1986 itu menuturkan, pernah meladeni dua Wakil Presiden yakni Boediono yang mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2009-2014 dan Jusuf Kalla yang mendampingi Presiden Joko Widodo pada tahun 2014-2019.
Pada tahun 2016-2019 juga pernah menjabat Kepala Rumah Sakit Tingkat II Pelamonia, Makassar. Selanjutnya pada awal tahun 2020, saat pandemi Covid-19 merajalela, dia bertugas di kampung halaman, Bali menjadi Kepala Kesehatan Kodam IX/ Udayana dengan wilayah kekuasaan Bali, NTT dan NTB.
Pindahnya Mardika ke Kodam Udayana itu bersamaan dengan pindahnya Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, MSc. yang kemudian menjabat Pangdam IX/ Udayana.
Jabatan Kakesdam diemban Mardika penuh dengan sukacita hingga jelang akhir masa tugasnya. Loyalitasnya terhadap pimpinan dan satuan tak usah diragukan lagi. Dia bukan tipe pejabat yang gemar di balik meja kantor dan main tunjuk.
Dia adalah orang lapangan. Saat sejumlah pejabat bungkam soal fakta Covid-19, dia justru berani bicara tentang data dan fakta seputaran Covid-19 di Bali. Hal itu membuat fotonya kerap muncul di halaman depan koran, dan situs online.
Dedikasi yang tinggi kepada negeri membuatnya ingin berbuat optimal dalam menangani pandemi. Salah satunya, dia berhasil menjadikan Kesdam IX/ Udayana sebagai corps kesehatan pertama di Indonesia yang mencanangkan vaksinasi untuk kalangan anak usia 12 tahun sampai 17 tahun.
Dia juga gencar mengerakkan pasukan untuk menggelar layanan vaksinasi di tempat umum. Bukan saja urusan kesehatan, sesekali dia juga memimpin Kesdam IX/ Udayana untuk membagikan sembako untuk warga kurang mampu.
Dia juga selalu hadir dalam setiap tahap penanganan, pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah dalam menangani pandemi di Bali.
Soal loyalitas, dia tak usah diragukan lagi. Dia bisa disebut kolonel paling setia dan dekat mendampingi Pangdam Mayjen Maruli dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan penanganan Covid-19. Mulai dari rapat virtual hingga petang dan turun ke lapangan untuk mengawasi vaksinasi.
Kini pandemi, khususnya di Bali, telah melandai. Kabarnya, Kolonel Mardika akan ditugaskan menjadi Dirbinlitbang Puskesad.
"Baru pemantapan. Sekarang sudah eligible (berhak) untuk bintang satu," ujar Alumni Fakultas Kedokeran Universitas Udayana ini.
Menandai peran Kesdam IX/ Udayana dalam penanganan Covid-19, dia menerbitkan buku perdana Kesdam IX/ Udayana selama pandemi. Di dalam buku yang ditulis Gede Astawa Adnyana itu diceritakan sepak terjang Mardika dan tim Kesdam IX/ Udayana dalam penanganan pandemi.
Reporter: bbn/dps