Desa Kutuh, Desa Sentra Rumput Laut Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Sebagai pulau yang punya wilayah pantai dan laut yang sangat luas, Bali juga memproduksi rumput laut. Salah satu desa yang ada di Kuta merupakan sentra rumput laut di Bali. Desa ini bernama desa Kutuh.
Desa Kutuh yang berada di kawasan Kuta Selatan sebenarnya lebih terkenal sebagai lokasi olah raga paragliding atau paralayang, karena memiliki tebing curam dengan pemandangan yang menakjubkan. Tapi, desa tersebut juga merupakan salah satu sentra rumput laut di Pulau Dewata.
Sedikitnya, ada 275 pembudi daya tanaman rumput laut atau yang bernama Latin Gracilaria sp. Masing-masing petani punya lahan seluas tiga are atau sekitar 750 meter persegi (m²) yang tergabung dalam lima kelompok tani.
Harga rumput laut dari desa ini mencapai sekitar Rp 11.000 per kilogram. Harga ini membuat warga memilih meninggalkan pekerjaan mereka sebagai buruh serabutan, peternak sapi, dan karyawan hotel. Soalnya, "Membudidayakan rumput laut lebih menjanjikan untuk keluarga," ujar Made Warsa, pembudidaya lainnya di Kutuh.
Petani rumput laut asal Kutuh punya areal tanam yang tersebar mulai dari Pantai Kutuh, Pantai Bali Cliff, hingga Pantai Ungasan. Tiap tahun, sentra rumput laut Kutuh bisa menghasilkan 600 ton rumput laut.
Jumlah tersebut menunjukkan seberapa besar skala produksi rumput laut di daerah ini. Namun sejumlah kegiatan wisata seperti lokasi olah raga paragliding atau paralayang juga masih berjalan berdampingan dengan budidaya rumput laut.
Reporter: bbn/tim