search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jangan Sembarangan Konsumsi Paracetamol, Pemilik Kulit Sensitif
Jumat, 4 Maret 2022, 10:20 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Jangan Sembarangan Konsumsi Paracetamol, Pemilik Kulit Sensitif

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beberapa waktu lalu viral kisah perempuan positif Covid-19 di TikTok yang alami ruam dan kulit melepuh atau sindrom stevens johnson (SJS) usai mengonsumsi obat sejenis paracetamol. Guru besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr Apt Zullies Ikawati membenarkan bahwa ada beberapa kejadian orang yang mengonsumi paracetamol mengalami kulit melepuh serupa SJS.

"Jadi ada yang namanya SJS, kalau ada melepuh itu SJS, paracetamol termasuk yang bisa menyebabkan pada orang-orang sensitif, tapi tidak pada semua orang," ujar Prof. Zullies saat dihubungi suara.com beberapa waktu.

Perempuan yang berhasil meraih gelar profesor di usia 39 itu mengatakan, tidak hanya pada kondisi orang dengan Covid-19, bahkan saat dalam kondisi normal seseorang yang sensitif biasa mengalami SJS jika mengonsumsi paracetamol atau obat penurun panas.

"Jadi secara literatur ada banyak obat yang sering dilaporkan, termasuk obat seperti antiradang, itu juga sering. Ada beberapa obat yang bisa sebabkan SJS," jelas Prof. Zullies.

Meski begitu, kondisi ini tidak semua bisa disamakan, termasuk perempuan yang alami SJS harus menjalani pemeriksaan, karena selain obat ada beberapa penyebab seseorang mengalami SJS.

SJS juga bisa dipicu oleh infeksi kuman atau virus tertentu, seperti herpes, influenza, HIV, diphtheria, typhoid, hepatitis A, dan pneumonia.

Sayangnya, Prof. Zullies tidak mengetahui apakah obat Fluimucil bisa menyebabkan SJS, namun paracetamol jadi penyebab terbanyak pemicu SJS.

Sehingga pertolongan pertama jika alami SJS karena paracetamol, sebaiknya segera hentikan mengonsumsi obat yang mengandung paracetamol.

"Apapun mereknya jangan yang mengandung paracetamol," ungkapnya.

Jikapun mengalami demam tinggi, baiknya mengonsumsi obat penurun panas tanpa paracetamol, dan bisa menggunakan ibu profen.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami