Heboh, Putin Bakal Deklarasikan Perang Dunia III 9 Mei?
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Rusia Vladimir Putin diramal akan segera mengumumkan Perang Dunia 3 (World War 3) dalam waktu dekat. Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.
Ia mengatakan Putin bisa mengumumkannya 9 Mei mendatang, kala Rusia melakukan hari perayaan kemenangan Uni Soviet terhadap NAZI Jerman dalam Perang Dunia 2. Ini untuk memobilisasi rakyat Rusia melawan dunia.
"Kami telah melihat sejumlah pernyataan dari Putin baru-baru ini. Dia mengatakan 'ini menjadi perang, ini adalah perang proxy', padahal bukan," tegasnya.
Menurutnya munculnya NAZI akan diangkat kembali Putin dalam peringatan hari kemenangan itu. Ini juga yang akan dikaitkan dengan peperangan yang melebar, bukan hanya melawan Ukraina, tapi seluruh "Nazi di dunia".
"Nazi ada di mana-mana. Mereka tidak hanya di Ukraina. NATO pun penuh dengan Nazi," tambahnya.
"Dan saya pikir apa yang akan dia coba dan lakukan sekarang adalah beralih dari 'operasi khusus' dan mengatakan ...' Kita sekarang berperang dengan Nazi dunia dan kami membutuhkannya untuk memobilisasi rakyat Rusia'."
Sebelumnya, Putin memang telah memperingatkan melakukan pembalasan secepat kilat jika negara-negara Barat ikut campur di Ukraina.
Komentar Putun muncul saat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menyatakan mendukung perjuangan Ukraina melawan "perang brutal Rusia" pada Kamis lalu.
Berbicara kepada anggota parlemen di St Petersburg, Putin mengatakan Barat ingin "memotong" Rusia menjadi beberapa bagian. Ia menuduhnya mendorong Ukraina ke dalam konflik dengan negaranya.
"Jika seseorang berniat untuk campur tangan dalam peristiwa yang sedang berlangsung dari luar, dan menciptakan ancaman strategis bagi Rusia yang tidak dapat kami terima, mereka harus tahu bahwa serangan balasan kami akan secepat kilat," kata Putin, menurut video pidatonya.
"Kami memiliki semua alat untuk ini, hal-hal yang tidak dapat dibanggakan orang lain sekarang. Dan kami tidak akan menyombongkan diri, kami akan menggunakannya jika perlu. Dan saya ingin semua orang tahu itu."
Rusia sendiri sudah mengatakan kepada AS untuk berhenti mengirim senjata ke Ukraina. Kremlin menambahkan pengiriman senjata dari Barat dalam jumlah besar mengobarkan konflik.
Sementara itu, ahli strategi mengatakan sebenarnya Putin menghindari risiko dengan Barat dan menekankan bahwa kemungkinan perang nuklir sangat kecil. Namun tegasnya, ancaman serius bisa muncul jika ia merasa dipermalukan di medan perang.
"Putin memiliki sejarah meningkatkan ketidakpastian. Jika dia merasa bahwa Rusia sedang dipermalukan dalam beberapa cara," ujarnya.
"Jika ada kemunduran besar, terutama pada sekitar tanggal 9 (Mei) maka ada risiko tindakan yang tidak dapat dipatahkan."(sumber: cnbcindonesia.com)
Reporter: bbn/net