Cegah Bule Panjat Pohon Keramat Lagi, Ini Upaya Desa Adat
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Viral kasus warga negara Australia, Samuel Lockton yang memanjat pohon beringin yang dikeramatkan oleh warga di Desa Adat Kelaci Kelod, Kecamatan Kediri, pihak desa adat akan memasang imbauan dwi bahasa.
“Papan imbaun sudah kami pasang. Tapi, bahasa Indonesia. Nanti mungkin akan pasang yang dwi bahasa,” ujar Bendesa Adat kelaci Kelod I Gusti Made Astawa Senin, (13/6).
Samuel Lockton diantar oleh pihak Imigrasi datang ke pohon beringin yang sempat dipanjatnya pada Sabtu, (11/6). Sampai di sana Ia langsung menyatakan permohonan maaf pada warga dan Umat Hindu yang ada di Bali.
Bendesa Adat kelaci Kelod I Gusti Made Astawa menjelaskan, pihaknya memang tidak meminta Samuel Lockton untuk ikut melaksanakan upacara ritual atau sembahyang karena perbedaan keyakinan.
“Tadi dilaksanakan upacara ritual Prascita Durmanggala,” ujarnya.
Soal biaya upakara sebesar Rp500 ribu yang masih belum bisa dipenuhi oleh Samuel Lockton, I Gusti Made Astawa menyebutkan pihak akan berkoordinasi dengan Imigrasi.
“Sepertinya wisatawan Australia ini akan dideportasi. Karena proses upakara diminta cepat-cepat dilaksanakan,” ujarnya.
Pada Sabtu, (11/6) warga di Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri heboh oleh aksi seorang warga asing asal Australia bernama Samuel Lockton yang memanjat sebuah pohon beringin di samping Pura Dalem dan Marajapati Desa Adat Kelaci Kelod. Hingga pihak kepolisian dari Polsek Kediri bersama desa adat setempat berhasil menurunkan bule ini lantas dibawa ke Mapolsek Kediri.
Bule yang tinggal di Hotel Kama Royal, Jimbaran-Badung ini mengaku naik ke pohon hanya untuk membuat konten pribadi untuk media sosial sesuai hobinya. Ia juga telah mengakui kesalahannya.
Reporter: bbn/tab