search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Akomodasi Hotel dan Restoran di Karangasem Kembali Galau
Selasa, 6 September 2022, 09:56 WITA Follow
image

beritabali/ist/Akomodasi Hotel dan Restoran di Karangasem Kembali Galau.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Berangsur bangkit pasca Pandemi Covid-19, akomodasi pariwisata khususnya hotel dan restauran di Karangasem kini dibuat galau dengan kenaikan harga BBM. 

Seperti diungkapkan oleh Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Kariasa, Selasa (6/9/2022). Menurutnya kenaikan harga BBM ini tentunya akan mempengaruhi kondisi akomodasi hotel dan restauran khususnya di Karangasem. 

Sebelum harga BBM ini dinaikkan, harga Gas LPJ sudah lebih dulu naik cukup signifikan, dimana untuk ukuran 12 kg yang dulunya dikisaran harga Rp. 110.000 kini dalam seminggu terakhir tiba - tiba langsung naik menjadi Rp. 165.000 sampai Rp.250.000 di tingkat eceran. Begitu juga untuk tabung ukuran 50 kilogram yang mana harga sebelumnya Rp.600.000 kini harganya mencapai Rp.1 juta lebih

"Secara otomatis biaya produksi akan meningkat, di satu sisi harga-harga belum bisa langsung kita naikkan begitu saja. Dengan adanya kenaikan harga BBM secara otomatis dari sisi transport akan naik kemudian kebutuhan kebutuhan pokok juga naik sehingga sektor pariwisata khususnya hotel dan restoran cukup merasakan akan dampak kenaikan harga bbm ini," ujar Kariasa. 

Ia berharap, kondisi saat ini perlu mendapat atensi dari pemerintah dalam hal kontrol harga bahan pokok serta stok ketersedian gas dan yang lainnya mengingat saat ini akomodasi pariwisata di Karangasem sedang mencoba bangkit dari keterpurukan akibat hantaman Pandemi Covid-19. 

"Kemungkinan nantinya juga akan berpengaruh terhadap daya beli para wisatawan yang mana sekarang ini harga tiket pesawat juga naik tajam sehingga para wisatawan yang rencananya liburan 2 minggu menjadi 7-10 hari dan ditambah daya beli mereka juga menurun," tutup Kariasa.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami