Imigrasi Bali Ungkap Identitas Bule Turunkan Celana di Gunung Agung, Lagi-lagi Rusia
beritabali/ist/Imigrasi Bali Ungkap Identitas Bule Turunkan Celana di Gunung Agung, Lagi-lagi Rusia.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pihak Imigrasi Bali memburu seorang warga asing yang menurunkan celananya di Puncak Gunung Agung. Dari penelusuran pihak Imigrasi Bali terungkap bahwa foto itu itu diunggah pelaku pada Januari lalu.
"Jadi hasil penelusuran Imigrasi di Bali yang di Gunung Agung itu ternyata foto sekitar Bulan Januari 2023. Dua bulan yang lalu, karena (beberapa waktu) lalu Gunung Agung ditutup untuk publik," kata Kepala kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Bali, Anggiat Napitupulu saat dihubungi Senin (20/3) malam.
Anggiat mengatakan bahwa bule tersebut memperpanjang visa kunjungan wisatawan di Bali. Bule itu diduga masih berada di Bali.
"Kalau kejadiannya dua bulan yang lalu, kalau dia pakai visa turis sudah tidak di sini. Karena kalau visa turis itu paling lama dua bulan, kalau dia perpanjang (kemungkinan masih di Bali)," ujar dia.
Pihak Imigrasi Bali hingga kini masih menelusuri keberadaan pelaku.
"Kami bisa menelusuri dia, kalau kami bisa dapat nama (si bule) karena kita baru melihat gambar. Sementara, di media sosialnya namanya siapa kita tidak tahu itu. Dia dari Rusia tapi kita dapat informasi itu diupload-nya Januari," ujar dia.
Pihak Imigrasi menegaskan bahwa kalau masih di Bali tentu akan dilakukan penangkapan dan langsung dideportasi. Karena, bule tersebut sudah melanggar.
"Kalau kami ketahui dia ada di Bali dan lokasinya dimana akan kita ambil dan kita deportasi. Karena jelas dia melanggar norma karena Gunung Agung salah satu yang disakralkan bagi masyarakat Bali," ujar dia.
Sementara, terkait dugaan bahwa bule tersebut bersama rombongan sesama warga asing dan guidenya diduga warga asing juga masih ditelusuri pihak Imigrasi.
"Iya masih penelusuran, kalau orang asing jadi guide orang asing itu tidak boleh. Kita telusuri, hanya saja kita kewalahan karena hanya melihat gambar tapi kita cari," tandasnya.
Sementara Ketua atau Koordinator Guide Pendaki Gunung Agung Besakih, Mangku Komang Kayun mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (19/3) sore.
"Dia melanggar semua aturan dan semua tata kesucian yang ada di Bali dan kesakralan Gunung Agung. Dan mereka melanggar aturan untuk mendaki gunung," katanya saat dihubungi, Senin (20/3).
Dari informasi yang diterima, dia menyebutkan, yang melakukan itu adalah seorang bule dari Rusia. Bule itu mendaki Gunung Agung dengan rombongan sekitar 12 orang.
"Itu jelas Bule Rusia, sesuai dialeknya itu adalah Rusia. Bule itu jumlahnya sekitar 11 atau 12 orang dan satu yang viral," imbuhnya.
Komang Kayun menambahkan, pihaknya belum mengetahui rombongan bule tersebut mendaki lewat jalur mana. Karena, jalur pendakian di Gunung Agung sangat banyak.
"Jalur menuju Gunung Agung itu pintu masuknya sangat banyak. Kurang lebih 10 (jalur) dan warga khususnya sebagai pengelola yang di pintu masuk itu kan tidak mungkin dijaga 24 jam dan tamu-tamu itu seolah-olah tidak mengikuti aturan. Kalau masuknya kurang tau dari mana," ujarnya.
Dia menyatakan, dengan adanya peristiwa tersebut pihak kepolisian serta lainnya sedang mencari keberadaan bule tersebut. Selain itu, bila dilihat di video itu mereka memposting atau memfoto pas ada di puncak sejati Gunung Agung dengan ketinggian 3.142 MDPL.
"Dan dia memposting dan telanjang menghadap ke kawah dari Gunung Agung. Dan Gunung Agung, dari dulu zaman nenek moyang kita di Bali, sampai sekarang itu sangat-sangat mensucikan kesakralan dan menyakini gunung itu adalah Padmasana daripada Pelinggih-pelinggih yang ada di Bali, kami sucikan," ujarnya.
Komang Kayun menyatakan, dirinya kebetulan ketua jalur pendakian yang yang melintasi Taman Edelweis di bagian lereng selatan Gunung Agung dan setiap ada turis atau tamu akan mendaki selalu memberikan brefing.
"Kalau ada yang mau mengadakan pendakian saya kasih briefing dengan adanya Bali dan tradisi dan kesucian daripada Gunung Agung. Mereka wajib mengikuti aturan melakukan dan menjaga daripada kesucian Gunung Agung," bebernya.
Dia mengatakan, lewat tindakan bule tersebut warga setempat harus melakukan penyucian karena bule tersebut melakukan tindakan yang tidak senonoh dan bila berhasil ditangkap bule tersebut harus dibebankan biaya upacara penyucian.
"Ini harus dilakukan lagi penyucian daripada pelecehan yang dilakukan oleh (WNA) itu. Dan harapan kami, supaya mereka kapok melakukan seperti itu, mereka harus dibebani berapa biayanya dan bisa ditindak dan berapa biayanya melaksanakan penyucian upacaranya," tutupnya. (sumber: merdeka.com)
Editor: Robby
Reporter: bbn/net