search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS Bikin Kedutaan Super Mewah di Tengah Krisis Parah Lebanon
Minggu, 14 Mei 2023, 06:00 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/AS Bikin Kedutaan Super Mewah di Tengah Krisis Parah Lebanon

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sebuah kompleks kedutaan besar baru Amerika Serikat (AS) di Lebanon menuai kontroversi karena ukurannya yang besar dan mewah, sementara 80 persen populasi di negara itu berada di bawah garis kemiskinan.

Terletak sekitar 13 kilometer atau 8 mil dari pusat kota Beirut, kompleks kedutaan baru AS di Lebanon tersebut tampak seperti kota tersendiri.

Kompleks itu terbentang di atas lahan seluas 43 hektar di pinggiran Beirut di Awkar. Ukurannya hampir dua setengah kali tanah Gedung Putih dan lebih dari 21 lapangan sepak bola.

Melansir CNN, Jumat (12/5,) banyak orang Lebanon di Twitter kemudian mempertanyakan alasan AS membutuhkan kedutaan besar di ibu kota mereka, padahal Lebanon lebih kecil dari Connecticut dan memiliki populasi hanya enam juta.

"Apakah AS pindah ke Lebanon?" tulis Sandy, seorang aktivis media sosial.

"Mungkin Anda akan memiliki cukup ruang untuk mengerjakan semua aplikasi visa yang tertunda itu," cuit Abed A. Ayoub, direktur eksekutif nasional Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab, menanggapi kemegahan kompleks baru tersebut.

Gambar yang dihasilkan komputer yang diterbitkan oleh kedutaan menunjukkan kompleks kedutaan AS itu terdiri atas gedung-gedung bertingkat dengan jendela kaca tinggi, area rekreasi, dan kolam renang yang dikelilingi tanaman hijau dan pemandangan ibu kota Lebanon.

Kompleks tersebut mencakup kantor kanselir, perumahan perwakilan dan staf, fasilitas untuk masyarakat dan fasilitas pendukung terkait.

Rencana pembangunan kompleks itu diumumkan pada 2015 dan dilaporkan menelan biaya hingga US$1 miliar. Pembangunannya diawasi oleh Biro Operasi Bangunan Luar Negeri (OBO) yang juga mengawasi pembangunan sejumlah kedutaan besar AS lainnya di seluruh dunia.

Sementara itu, Lebanon telah diserang oleh sejumlah krisis yang membuat ekonominya hancur. Banyak warga Lebanon tidak mampu membeli kebutuhan pokok, termasuk makanan, obat-obatan, dan listrik.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami