Cina Ancam Boikot Forum G20 di India
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin pada Jumat (19/5) lalu melontarkan pernyataan bakal mengancam untuk memboikot pertemuan G20 di India jika digelar di wilayah yang dipersengketakan.
"[Kami tidak akan menghadiri] segala jenis pertemuan G20 di wilayah yang disengketakan," kata Wang, seperti dikutip CNN.
India bakal menjadi tuan rumah G20 yang rencananya digelar di wilayah Himalaya Jammu dan Kashmir. Pekan ini, India juga mau mengadakan pertemuan untuk anggota G20 di Srinagar, ibu kota Jammu dan Kashmir.
Dilansir dari CNN, ini merupakan forum internasional pertama yang diadakan di wilayah mayoritas Muslim yang disengketakan sejak India mencabut status khususnya dan membagi eks negara bagian itu menjadi dua wilayah federal pada 2019.
Eks negara bagian India itu sebelumnya turut mencakup Ladakh. Namun, kawasan tersebut dipisahkan dan diubah menjadi wilayah persatuan lainnya di negara tersebut.
Ladakh merupakan wilayah yang disengketakan yang terletak di sepanjang Garis Kontrol Aktual, perbatasan de-facto antara India dan China. Baik India dan China sama-sama mengklaim sebagian wilayah Ladakh.
Kedua belah pihak saling mengerahkan ribuan serdadu ke daerah tersebut sejak bentrokan meletus pada 2020 yang merenggut setidaknya 20 tentara India dan empat tentara China.
Kedua negara itu memang terlibat ketegangan selama lebih dari 60 tahun dan meluas hingga ke peperangan. Pada 1962, konflik kedua negara itu akhirnya berakhir setelah berlangsung selama sebulan, dengan berujung kemenangan pada China. Saat itu India kehilangan ribuan mil persegi wilayahnya.
Sementara itu, selain China, negara-negara lain termasuk Arab Saudi, Mesir, dan Turki juga diperkirakan akan memboikot G20 jika digelar di Kashmir.
Selain Ladakh, Kashmir juga menjadi salah satu titik nyala di India, yang bahkan disebut paling berbahaya di dunia. Wilayah itu diklaim secara keseluruhan oleh India dan Pakistan dan menjadi pusat konflik selama lebih dari 70 tahun.
Kashmir dibagi oleh perbatasan de facto yang disebut Garis Kontrol antara New Delhi dan Islamabad.
Keputusan India mencabut semi-otonomi Kashmir yaitu untuk memastikan hukum negara itu sama bagi semua warga negara dan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi di wilayah tersebut. Keputusan itu juga sebagai langkah untuk mengakhiri separatisme dan terorisme yang dituding India dibantu oleh Pakistan.
Pakistan sendiri sudah melayangkan kritik mengenai keputusan India menggelar pertemuan di Kashmir. Pakistan, yang bukan anggota G20, menyebut keputusan India tersebut sebagai langkah "tidak bertanggung jawab." (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Robby
Reporter: bbn/net