search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Xi Jinping Bungkam Jurnalis Gegara Ungkap Cina Sedang Krisis Ekonomi
Selasa, 27 Juni 2023, 17:54 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Xi Jinping Bungkam Jurnalis Gegara Ungkap Cina Sedang Krisis Ekonomi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Otoritas Cina memblokir media sosial seorang jurnalis ternama karena membandingkan masalah ekonomi Negeri Tirai Bambu dengan krisis ekonomi berat yang sempat melanda dunia sekitar tahun 1920-30an atau biasa disebut great depression.

Akun Weibo Wu Xiaobo, jurnalis bisnis terkemuka dengan 4,7 juta pengikut, terpantau tertulis "dalam keadaan dilarang karena melanggar hukum dan peraturan yang relevan."

Diberitakan AFP, moderator konten di Weibo mengatakan pada Senin (26/6) bahwa mereka telah memblokir tiga pengguna terverifikasi karena "menyebarkan noda terhadap perkembangan pasar sekuritas" dan meningkatkan tingkat pengangguran.

Weibo tidak merinci tiga nama pengguna tersebut. Namun, salah satu dari mereka disebut memiliki tiga karakter nama yang dimulai dari "Wu" dan diakhiri "Bo".

Wu sejauh ini tidak menanggapi permintaan AFP untuk berkomentar.

Pada Selasa (27/7), unggahan di halaman Weibo Wu tampak ludes tak bersisa usai aktif diisi konten sejak April 2022.

Wu selama ini dikenal banyak menulis kesengsaraan ekonomi di majalah keuangan Cina, Caixin. Ia juga menulis soal tingkat kelahiran yang merosot dan meroketnya pengangguran di antara kaum muda.

Dalam salah satu tulisannya, dia membandingkan kondisi Cina saat ini dengan krisis ekonomi berat yang melanda dunia pada 1930-an.

Pada kolom lain baru-baru ini, ia juga mempertanyakan soal apakah pelonggaran moneter akan mampu "memecahkan masalah ekonomi saat ini".

Hingga Selasa, kolom-kolom ini tampak belum dihapus dari internet.

Pemulihan ekonomi Beijing pasca-Covid-19 belakangan memang mengendur. Dalam beberapa pekan terakhir, data menunjukkan perekonomian melesu yang menandakan rebound tak berjalan efektif.

Sementara itu, media domestik Cina selama ini dikendalikan oleh negara. Seiring dengan itu, otoritas kerap melakukan penyensoran di media sosial guna menekan narasi-narasi negatif atau liputan kritis.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami