search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sikapi Demo Warga Celukan Bawang Tolak Gardu Induk, PLN Kerahkan Polisi
Sabtu, 15 Juli 2023, 21:36 WITA Follow
image

beritabali/ist/Sikapi Demo Warga Celukan Bawang Tolak Gardu Induk, PLN Kerahkan Polisi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Protes warga dalam aksi unjuk rasa untuk menolak pembangunan Gardu Induk (GI) milik PT.PLN (Persero) di wilayah Lingkungan RT 01 Dusun Pungkukan Desa Celukan Bawang Kecamatan Gerokgak Buleleng mulai direspons pihak PLN dengan mengerahkan puluhan polisi untuk menjaga lokasi proyek. 

Seperti terlihat Sabtu 15 Juli 2023, puluhan warga kembali mendatangi lokasi pekerjaan pemagaran untuk meminta pekerjaan dihentikan sebelum tercapai kesepakatan, namun pihak PLN mulai represif menghadapi para pengunjuk rasa dengan mendatangkan puluhan personel kepolisian dari Polres Buleleng.

Dalam mengamankan lokasi proyek atas permintaan PLN itu, warga yang melakukan aksi unjuk rasa diantaranya ibu-ibu dipaksa keluar dari lokasi lahan milik PLN yang tengah dilakukan proyek pengerjaan pemagaran. Selain diancam akan diangkut, seorang ibu juga didorong serta warga tidak diperkenankan menggunakan handphone untuk merekam aksi.

Kontan saja kondisi itu membuat sebagian warga ketakutan oleh sikap intimidasi aparat keamanan yang seharusnya memberikan perlindungan dan mengayomi masyarakat.

“Kami merasa diteror oleh sikap aparat kepolisian dan pihak PLN yang memperlakukan kami dengan cara-cara tidak persuasif. Ini sangat disayangkan karena penyampaian aksi juga dilindungi undang-undang,” tegas koordintor aksi Fathurrahman usai aksi tersebut.

Fathurrahman juga menyebut saat melakukan aksi dan orasi, perwakilan dari pihak PLN memintanya untuk datang ke Polsek Celukan Bawang untuk diajak melakukan mediasi. 

Namun, hasilnya nihil bahkan Fathurrahman mengaku dijebak karena pada saat bersamaan peserta unjuk rasa diperlakukan tidak semestinya dengan ancaman saat dirinya berada di Mapolsek Celukan Bawang.

“Ada warga kami ibu sudah tua didorong oleh aparat dan dipaksa untuk keluar dari area tempat kami melakukan aksi unjuk rasa. Berbagai intimidasi kami dapatkan ditakut-takuti dan tidak boleh menggunakan handphone untuk merekam aksi unjuk rasa. Kami sayangkan cara-cara PLN menghadapi kami,” beber Fathurrahman dengan nada kecewa.

Fahturrahman mengatakan, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh warga hanya untuk memastikan pekerjaan proyek pemagaran di lokasi eks Kampung Barokah tidak dimaksudkan untuk membangun gardu induk. 

“Kami hanya ingin memastikan bahwa proyek pemagaran oleh PLN tidak dilanjutkan dengan pembangunan gardu induk. Kami inginkan kepastian itu tertulis hitam di atas putih, hanya itu,” ujarnya.

Menurutnya, sebelum PLN membangun gardu induk di lokasi yang bersebelahan dengan perkampungan warga sebelumnya telah ada perjanjian yang disebutnya 12 poin perjanjian antara warga dengan PLN sebelumnya. 

“Salah satunya PLN berjanji akan menggusur area terdekat sebanyak 27 KK seandainya gardu induk jadi dibangun, kami masih pegang perjanjian itu. Selama ini tidak dipatuhi unjuk rasa akan terus kami gelar bahkan dengan lebih besar,” tegas Fahturrahman.

Sementara, Kabag Ops Polres Buleleng Kompol I Gusti Alit Putra yang mengendalikan pengamanan di lokasi proyek dengan pengerahan pasukan Dalmas Sat Samapta Polres Buleleng mengatakan, pihaknya dikontak pihak PLN untuk mengamankan lokasi proyek pekerjaan pagar yang diganggu oleh masyarakat. 

“Kami diminta mengamankan oleh pihak PLN karena pekerjaannya membangun pagar diganggu oleh masyarakat. Kami hanya minta masyarakat keluar dari area lokasi milik PLN,” tegasnya.

Di saat bersamaan Kapolsek Kawasan Pelabuhan Celukan Bawang AKP I Ketut Ananta, S.H., melakukan pendekatan kepada warga Dusun Pungkukan Desa Celukan Bawang selaku pejabat baru Kapolsek setempat. Selain memperkenalkan diri AKP Ketut Ananta juga membawa sembako untuk diserahkan kepada warga setempat. 

“Sebagai pejabat baru Kapolsek Celukan Bawang saya ingin memperkenalkan diri dengan warga sambil membagikan sedikit sembako,” ucapnya.

Sebelumnya, warga di Dusun Pungkukan,Desa Celukan Bawang, sejak sepekan lalu melakukan aksi unjuk rasa ke lokasi akan dibangunnya Gardu Induk (GI) milik PT PLN (Persero) di eks Kampung Barokah masuk wilayah Desa Tinga-Tinga yang sebelumnya tergusur akibat dilintasi kabel tegangan tinggi (SUTET). 

Puluhan warga laki perempuan termasuk anak-anak ikut melakukan unjuk rasa yang menuntut agar pihak PLN menghentikan proses pengerjaan pagar sebelum tercapai kesepakatan. Dalam aksinya warga membawa spanduk yang berisi penolakan atas rencana dibangunnya gardu induk yang dibangun PLN karena dianggap sangat dekat pemukiman mereka.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami