Korsel 'Minta Tolong' BTS Tampil di Jambore Pramuka Dunia Yang Kacau
beritabali.com/cnnindonesia.com/Korsel 'Minta Tolong' BTS Tampil di Jambore Pramuka Dunia Yang Kacau
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Anggota legislatif Korea Selatan meminta pemerintah untuk membujuk BTS agar tampil dalam acara Jambore Pramuka Dunia yang kacau gegara gelombang panas ekstrem dan topan Khanun.
Selain karena faktor cuaca, pesta jambore dunia yang digelar di Provinsi Jeolla Utara itu juga sudah menjadi sorotan karena persiapan dan manajemen yang minim.
Sementara itu, BTS sendiri sedang dalam masa hiatus lantaran ketujuh anggotanya tengah menjalani dan mempersiapkan wajib militer.
Pemerintah Korsel sempat memberikan hak istimewa bagi BTS untuk menunda wajib militer menyusul prestasi mereka di industri musik dunia, namun para anggota boyband tersebut tetap ingin menjalankan kewajiban tersebut.
Karena kondisi ini, anggta Majelis Nasional Korsel (DPR), Sung Il Jong, pun mengatakan militer Korsel seharusnya memberikan izin meninggalkan tugas sementara bagi dua member BTS, Jin dan J-Hope, yang tengah menjalankan wajib militer agar boyband tersebut bisa tampil dengan formasi lengkap di depan 43 ribu peserta Jambore Pramuka Dunia.
Sebanyak 43 ribu peserta jambore itu berasal dari 150 lebih negara.
"Untuk para tamu yang berharga ini, kekurangan jadwal (acara) perlu di isi dengan kekuatan budaya Korea. Agar Kementerian Pertahanan Korsel mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengizinkan BTS tampil," kata Sung di laman Facebooknya.
"Dengan begitu akan membantu mengangkat prestise nasional Korea Selatan," ucapnya menambahkan seperti dikutip Channel NewsAsia.
Sung juga mengatakan jika gelaran jambore dunia ini "telah merusak reputasi negara kami karena persiapan yang tidak memadai dan manajemen yang buruk."
Gelaran Jambore Pramuka Dunia ini digelar selama 12 hari terhitung sejak 1 Agustus lalu di SaeManGeum, Jeolla Utara.
Sejak awal, sejumlah pihak meminta panitia untuk membatalkan acara lantaran panas ekstrem yang masih melanda Korsel dan negara tetangga seperti Jepang.
Tiga negara seperti Inggris, Singapura, dan Inggris bahkan batal mengirimkan kontingen mereka ke acara tersebut lantaran khawatir soal cuaca. Ratusan peserta jambore juga dilaporkan terkena sengatan panas atau heat stroke.
Masalah sanitasi yang buruk juga menjadi sorotan publik terkait gelaran jambore ini.
Kondisi semakin diperburuk setelah ancaman topan Khanun mendekati wilayah Jeolla Utara dalam waktu dekat. Hal ini membuat panitia terpaksa merampungkan acara jambore lebih cepat dan mengevakuasi puluhan ribu peserta ke tempat aman, termasuk kontingen dari Indonesia.
Sebagian besar peserta jambore dievakuasi ke Seoul, sementara kontingen dari Indonesia masih berada di Jeolla Utara namun ditampung di asrama kampus Wonkwang University.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net