Berulang Kali Kena 'Prank' Akun Medsos, Polda Bali Wanti-wanti Dampak Hoaks di Daerah Wisata
beritabali/ist/Berulang Kali Kena 'Prank' Akun Medsos, Polda Bali Wanti-wanti Dampak Hoaks di Daerah Wisata.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Maraknya akun media sosial yang memviralkan atau menyebarkan peristiwa tidak benar alias hoaks menjadi perhatian serius jajaran Bidhumas Polda Bali.
Informasi hoaks tersebut tentu saja sangat meresahkan masyarakat, khususnya wisatawan asing yang berlibur ke Bali.
Kabid Humas Polda Bali Kombespol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan masyarakat harus bijak dalam memanfaatkan teknologi khususnya media sosial (medsos). Menurutnya penggunaan medsos yang baik sangatlah berguna, mengingat Bali sebagai daerah destinasi wisata terkenal dunia.
Dia berharap agar jangan sampai informasi viral yang belum tentu kebenarannya di share tanpa di kros cek terlebih dahulu.
Dia pun mencontohkan seperti kasus dugaan wisatawan yang berhubungan intim di pantai. Semula banyak narasi yang menyebutkan persetubuhan itu terjadi di Pantai Batu Bolong, Canggu, Kuta Utara, Badung.
"Tapi setelah dicek Polisi, tidak benar. Meski pantainya mirip tapi kejadianya tidak disana (Pantai Batu Bolong,red)," beber mantan Kapolresta Denpasar itu, saat bincang-bincang di Denpasar, pada Rabu 23 Agustus 2023.
Contoh lainnya, pesan berantai dan keributan di Jalan Taman Pancing, Denpasar Selatan. Pesan berantai itu berisi dua video aksi begal dan keributan perkelahian antar warga. Polisi yang menyelidiki kejadian, lagi-lagi ke prank alias dikerjai oleh akun medsos.
"Seperti kejadian di Taman Pancing setelah di cek tidak ada, hoaks," ungkap Kombes Jansen.
Ia pun berharap agar masyarakat jangan terlalu cepat percaya dan terpancing dengan informasi yang beredar di medsos. Diingatkannya, Bali adalah daerah pariwisata yang segala informasi yang beredar tentang keamanan dan kenyamanan. Tentu, menjadi hal utama yang dipertimbangkan wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Dewata.
"Jangan sampai maraknya kabar hoaks malah membuat kunjungan ke Bali menjadi turun," imbuhnya.
Sehingga, Kombes Jansen mengajak para awak media untuk bersama-sama mengedukasi dan mem-filter informasi hoax yang beredar. Ditegaskannya, berita selain baik tentu juga harus ada kebenaran yang tersaji di dalamnya.
"Bukan hanya benar, tapi juga harus baik," pungkasnya mengakhiri.
Editor: Robby
Reporter: bbn/bgl