search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Presiden Zimbabwe 'Sang Buaya' Menangkan Pemilu
Minggu, 27 Agustus 2023, 18:55 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Presiden Zimbabwe 'Sang Buaya' Menangkan Pemilu

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa memenangkan masa jabatan lima tahunan yang kedua. Zimbabwe Electoral Commission (ZEC) menyebut Mnangagwa berhasil meraih 52,6 persen suara mengalahkan Nelson Chamisa yang mendapat 44 persen suara.

"Mnangagwa Emmerson Dambudzo dari partai ZANU-PF dinyatakan terpilih sebagai presiden Republik Zimbabwe," kata ketua ZEC Hakim Chigumba, seperti dilaporkan AFP.

Sementara itu pihak oposisi menolak hasil pemungutan suara sebab ada indikasi kecurangan.

Pemilu sempat diwarnai penundaan yang akhirnya dilaksanakan pada Rabu dan Kamis. Hasil pemilu pun diumumkan pada Sabtu (26/8) melalui konferensi pers.

Chigumba berkata tingkat partisipasi pemilih sebesar 69 persen. Mnangagwa meraup lebih dari 2,3 juta suara dan Chamisa 'hanya' sekitar 1,9 juta suara.

Hanya saja, Promise Mkwananzi, jubir Citizens Coalition for Change (CCC) yang dipimpin Chamisa, berkata partainya tidak menandatangani perhitungan akhir.

"Kami tidak bisa menerima hasilnya," kata dia.

Analis politik Rejoice Ngwenya menyebut pemilu kemarin penuh ketidakberesan dan menyusahkan rakyat Zimbabwe.

"CCC memiliki alasan yang kuat untuk ke pengadilan dan menantang hasilnya," ujarnya.

Mnangagwa dijuluki 'The Crocodile' berkat kekejamannya. Ia berkuasa setelah kudeta terhadap mendiang Robert Mugabe pada 2017.

Setahun kemudian, untuk pertama kalinya ia mengalahkan Chamisa dengan selisih tipis. Pun situasi pemilu saat itu tidak jauh berbeda dengan pemilu baru-baru ini.

Pemilu kali ini terpaksa diperpanjang hingga hari kedua sebab penundaan pencetakan surat suara di beberapa distrik utama termasuk kubu oposisi Harare.

Chamisa mengutuk penundaan itu sebagai "kasus penindasan pemilih, kasus klasik...kecurangan di Zaman Batu".(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami