search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
14 Orang Tewas Karena Wabah Legionnaire di Polandia, Diduga Sabotase
Kamis, 31 Agustus 2023, 00:05 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/14 Orang Tewas Karena Wabah Legionnaire di Polandia, Diduga Sabotase

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sebanyak 14 orang meninggal dunia akibat wabah Legionnaire yang menjangkiti tenggara Polandia sepekan terakhir. Lebih dari 150 kasus juga telah tercatat sejauh ini. Sejumlah pihak pun menduga wabah ini merupakan sabotase sebagai bagian dari perang antara Ukraina vs Rusia.

Sejak terdeteksi pekan ini, warga Polandia yang terinfeksi telah dilarikan ke rumah sakit untuk menerima perawatan. Pada Selasa (29/8), sembilan kasus baru pun terkonfirmasi.

Pihak berwenang hingga kini masih memeriksa peluang bakteri legionella bisa masuk ke pasokan air di Kota Rzeszow dan sekitarnya.

Kehadiran wabah di Kota Rzeszow sendiri memicu kekhawatiran karena kota ini merupakan pusat bantuan untuk Ukraina dan markas militer Amerika Serikat di Polandia.

"Kami belum mengidentifikasi informasi apa pun yang sedang kami hadapi atas sabotase," kata pemerintah Polandia untuk keamanan informasi, Stanislaw Zaryn, kepada Polsat News, seperti dikutip BBC.

Dia mengatakan layanan khusus ingin mengesampingkan dugaan sabotase mengingat lokasi wabah merebak.

Sejak Minggu (27/8), Polandia melaporkan kasus Legionnaire di wilayah Krakow. Selang sehari kemudian, dua kasus dikonfirmasi di sekitar Kota Rzeszow.

Legionnaire adalah infeksi paru-paru serius yang bisa menular lewat droplet yang terhirup, bukan karena meminum air yang terkontaminasi.

Orang-orang bisa terinfeksi saat mandi, menyiram toilet, atau saat berada di ruangan dengan pendingin udara.

Saat terjangkit, orang-orang biasanya sulit membedakan Legionnaire dengan influenza karena gejalanya yang serupa. Penyakit ini bisa membuat pengidapnya mengalami pneumonia parah.

Umumnya, mereka yang terinfeksi berusia di atas 50-an dan punya imun rendah. Mayoritas pasien yang meninggal pun merupakan orang lanjut usia dan punya penyakit bawaan atau kronis.

Penyakit ini sendiri sebetulnya bisa diobati dengan antibiotik karena berasal dari bakteri.

Hingga kini, investigasi terkait penyebab wabah masih terus dilakukan. Sampel uji awal belum bisa mengusut dari mana sumber bakteri berasal.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami