Makna Tradisi Aci Tabuh Rah Pengangon di Desa Kapal, Tahun Ini ke-784 Kali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Tradisi Upacara Aci Tabuh Rah Pengangon atau sebelumnya disebut siat Tipat Bantal kembali digelar di depan Pura Desa Lan Puseh Desa adat Kapal, Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Jumat (29/9/2023).
Tradisi upacara Aci Tabuh Rah secara umum merupakan tradisi masyarakat adat untuk meminta energi atau anugrah kemakmuran. Pelaksanaan tradisi Aci Tabuh Rah Pengangon, tahun ini telah digelar ke-784 kalinya yang bertepatan dengan rainan Purnama Kapat menurut Kalender Bali.
Tradisi upacara Aci Tabuh Rah Pengangon diikuti oleh 10 ribu orang warga desa Kapal.
"Kegiatan ini telah dilakukan sebanyak, 784 kali diikuti oleh 10 ribu orang krama desa adat Kapal," jelas Bendesa Adat Kapal, I Ketut Sudarsana.
Dirinya menjelaskan, pelaksanaan tradisi ini memiliki tujuan meningkatkan solidaritas di antara masyarakat desa, memohon kepada Tuhan kekuatan lahir batin agar seluruh warga desa Kapal dilimpahkan sumber penghidupan.
"Tradisi ini kami tetap jalankan agar seluruh masyarakat kami (Desa adat Kapal) mampu mencapai kemakmuran dan kesejahteraan saat ini maupun yang akan datang," ujarnya.
Dirinya memaparkan, adapun rangkaian tahapan tradisi upacara Aci Tabuh Rah Pengangon yang pelaksanaan kegiatannya telah dimulai sejak 1339 masehi ini dimulai dengan tahap persembahyangan bersama. Kemudian, sore hari sebelum puncak kegiatan pelemparan tipat dan bantal, dihaturkan tarian rejang tipat baris bantal.
"Setelah dihaturkan tarian rejang para peserta tari melakukan prosesi pelemparan tipat bantal dalam skup kecil. Kemudian berlanjut ke aksi melempar tipat dan bantal ke udara di lakukan di jalan Raya atau di areal luar pura diikuti ribuan warga se desa adat Kapal selama 2 jam lamanya," paparnya.
Setelah selesai pelaksanaan Tradisi upacara Aci Tabuh Rah Pengangon selanjutnya para warga desa kembali ke rumah masing-masing.
Editor: Robby
Reporter: bbn/aga