search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ramai Soal Foto Usus Naik ke Dada, Ini Penjelasan Dokter
Senin, 2 Oktober 2023, 10:58 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Ramai Soal Foto Usus Naik ke Dada, Ini Penjelasan Dokter

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Dalam beberapa waktu ke belakang viral di media sosial soal foto yang memperlihatkan organ usus naik ke dada.

Sebuah narasi yang menyertai foto tersebut menyebutkan bahwa kondisi ini terjadi pada pasien yang mengeluh tak bisa buang air besar (BAB) selama satu bulan.

Tak ayal, unggahan itu pun mendapatkan perhatian dari banyak warganet. Banyak warganet yang mempertanyakan kondisi medis yang menyebabkan organ usus naik hingga ke dada.

Kasus tersebut terjadi pada seorang wanita Taiwan yang mengalami sembelit parah. Sedari kecil, wanita itu mengaku butuh waktu 1-2 jam untuk bisa mengeluarkan feses.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi Profesor Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa kasus foto usus naik ke dada tersebut memperlihatkan kondisi medis yang dinamai redundant colon atau usus.

"Pasien ini mengalami redundant usus," ujar Ari pada CNNIndonesia.com, Sabtu (30/9).

Tak seperti hipotesa warganet yang menyebutkan bahwa kondisi ini terjadi akibat pasien mengalami sembelit sejak kecil. Justru sebaliknya, lanjut Ari, kondisi ini bisa menyebabkan sembelit.

"Jadi, tidak semua pasien [yang mengalami] sembelit ususnya akan seperti ini [memanjang ke dada]," ujar Ari.

Mengutip Medical News Today, redundant colon adalah usus yang berlebihan. Kondisi ini terjadi saat usus besar memiliki panjang tidak normal hingga tak 'muat' di dalam tubuh hingga berputar-putar.

Disebutkan juga bahwa kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi dan masalah pencernaan. Sembelit jadi masalah paling umum yang disebabkan oleh kondisi ini.

Redundant colon sendiri akan menimbulkan beberapa gejala. Berikut di antaranya:

- sembelit,
- perut kembung,
- sakit perut atau nyeri seperti tertekan,
- feses berlendir atau terkadang disertai darah,
- diare,
- muntah,
- wasir,
- perubahan frekuensi buang air kecil,
- penurunan berat badan.

Hingga saat ini belum diketahui pasti apa yang menyebabkan usus memiliki panjang tidak normal ini. Namun, Ari menyebut, faktor genetik dan usia bisa jadi penyebabnya.

"[Penyebab redundant colon] bisa faktor genetik dan usia," kata Ari.

Redundant colon bisa menjadi kondisi bawaan yang dimiliki bayi sejak lahir. Kondisi ini tak bisa muncul tiba-tiba karena faktor eksternal.

Sering kali kondisi seperti pada foto usus naik ke dada ini tak disadari oleh pasien. Anda harus menemui dokter jika mengalami beberapa tanda berikut ini:

- sakit perut yang intens,
- muntah empedu berwarna hijau yang menandakan penyumbatan di usus,
- sembelit yang tak kunjung sembuh meski telah diobati.

(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami