10 Desa di Karangasem Berpotensi Alami Kekeringan Ekstrem
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Dampak musim kemarau panjang, 10 Desa di Karangasem berpotensi alami kekeringan ekstrem mulai dari kesulitan air bersih, lahan yang mengering hingga ancaman kebakaran lahan.
Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Selasa (3/10/2023) mengatakan, untuk di Kabupaten Karangasem ada 37 Desa berpotensi kesulitan air bersih dampak musim kemarau ini. Namun dari jumlah tersebut 10 desa di antaranya berpotensi mengalami kekeringan ekstrem.
Baca juga:
Kekeringan Meluas ke 15 Kecamatan di Bali
Dikatakan berpotensi terjadi kekeringan ektrem, karena 10 desa tersebut berada di atas ketinggian yang sulit untuk dijangkau ditambah tidak adanya sumber mata airnya dengan kondisi tanah yang tandus secara geografis.
"Ya ada 10 Desa yang berpotensi alami kekeringan ekstrem di Karangasem jika cuaca ekstrem misalnya mencapai 35°c ke atas, sementara saat ini baru mencapai 32.2 °c," kata Arimbawa.
Adapun sepuluh desa yang berpotensi mengalami kekeringan ekstrem selama kemarau tersebar di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Kubu terdiri dari Desa Baturinggit bagian atas, Ban, Tulamben, Tianyar, Tianyar Barat, Kubu, Dukuh, Sukadana, serta Tianyar Tengah. Sedangkan untuk Kecamatan Karangasem ada satu yaitu wilayah Desa Seraya Timur.
Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Sosial Karangasem, Palang Merah Indonesia (PMI) Karangasem, PDAM, dan bank serta pihak swasta untuk melakukan pendistribusian air bersih di wilayah terdekat.
Sejauh ini, BPBD Kabupaten Karangasem telah mendistribusikan air bersih di 2 Banjar di Desa Ban. Diantaranya Banjar Dinas Belong dan Bonyoh, jumlahnya air yang didistribusikan mencapai 14 ribu liter yang di tampung ke dalam cubang umum.
Editor: Robby
Reporter: bbn/krs