search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sandiaga Pilih Husnuzan Respons Isu Aparat 'Berat Sebelah' di Pilpres
Senin, 13 November 2023, 10:13 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Sandiaga Pilih Husnuzan Respons Isu Aparat 'Berat Sebelah' di Pilpres

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kepala Bappilu Nasional PPP Sandiaga Uno mengaku bersikap husnuzan atau berprasangka baik menyikapi isu ketidaknetralan aparat dalam mengawasi Pilpres 2024.

PPP bergabung dengan PDIP dan Perindo mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres-cawapres.

"Saya husnudzon," kata Sandi ditemui di Lapangan Sumbersari, Moyudan, Sleman, DIY, Minggu (12/10).

Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD itu percaya aparat maupun KPU sebagai lembaga penyelenggara kontestasi politik lima tahunan akan menjunjung tinggi prinsip pemilu yang jujur, adil, bebas, dan rahasia.

Prasangka baik ini, menurutnya, selalu ia pertahankan sejak ikut kontestasi politik pada Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 silam.

"Kalau kita berprasangka baik, berhusnudzon, Insya Allah hasilnya juga akan baik," imbuhnya.

Sandi turut menanggapi maraknya kejadian pencopotan spanduk atau poster Ganjar di berbagai daerah dengan narasi ketidaknetralan aparat. Sekali lagi, mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu menegaskan sikapnya untuk selalu positive thinking.

"Kita ingin lebih mensosialisasikan Pak Ganjar di tengah-tengah masyarakat kita dan tentunya ada beberapa tantangan yang kita hadapi, tapi kita menyikapinya dengan positif thinking, berhusnudzon," kata Sandi.

Isu ketidaknetralan aparat dalam mengawasi Pilpres 2024 mencuat belakangan. Sejumlah tokoh politik menyampaikan pandangannya, salah satunya Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid.

Dia mengaku sudah merasakan ketidaknetralan aparat dalam mengawasi Pilpres 2024. Menurut dia, masyarakat umum juga sudah merasakan ketidaknetralan tersebut di berbagai daerah.

"Kita memang tidak berani menunjuk, tapi aroma itu sangat kuat. Itu publik di bawah juga sudah tahu, ada aparat yang berat sebelah," ucap Jazilul di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11).

Jazilul memberi contoh sikap tidak netral yang sudah terasa sejauh ini. Misalnya dalam pemasangan alat peraga. Dia mengklaim pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sudah mengalami itu.

"Sudah mulai itu, apakah pasang baliho, pengadaan acara, bahkan kalau ada orang atau kyai yang mau ceramah," lanjutnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis menyatakan tak segan melaporkan pejabat negara maupun aparatur sipil negara (ASN) yang tidak netral dalam Pemilu 2024.

"Kami tidak akan segan-segan melaporkan pejabat negara dan ASN yang tidak netral dalam Pemilu kali ini," kata Todung dalam keterangannya, Jumat (3/11).

Wakil Ketua Komisi I DPR Fraksi PDIP Utut Adianto belakangan juga mengusulkan pembentukan panja netralitas TNI jelang Pemilu 2024. Ia menyebut pembentukan Panja itu sekaligus juga untuk menjaga maruah DPR.

Utut memahami Panglima TNI beserta tiga kepala staf memang berniat untuk netral seraya menyinggung karakteristik tentara yang tegak lurus terhadap atasannya.

Namun, di sisi lain ia juga mempertanyakan sikap TNI: apabila nantinya presiden selaku panglima tertinggi memerintahkan hal yang salah, apakah mereka berani menolaknya. Dengan demikian, Utut menyarankan agar Komisi I membentuk panja netralitas tersebut.

Elektabilitas Ganjar

Sandiaga dalam kesempatan sama juga menyinggung bahwa masih ada sekitar 20 persen masyarakat pemilih yang belum mengenal baik bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.

"Survei internal kita menunjukkan bahwa ada sekitar 20 persen masyarakat kita yang belum mengenal betul Pak Ganjar," kata Sandi.

Menurut Sandi, 20 persen masyarakat pemilih yang 'belum akrab' dengan sosok Ganjar itu berada di wilayah Sumatera dan beberapa daerah lainnya.

Maka dari itu, upaya mengenalkan mantan gubernur Jawa Tengah tersebut secara masif menggunakan alat peraga kampanye atau sosialisasi telah dipersiapkan.

Selain wilayah Sumatera, kata Sandi, tim pemenangan juga membidik untuk meningkatkan elektabilitas Ganjar di 13 provinsi lain seperti di Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur.

"Akan kita bidik untuk tambah meningkatkan jumlah masyarakat yang paham terhadap program-program dari pak Ganjar, kami juga di PPP akan fokus karena kita harus berjuang untuk melewati parlimentary threshold kita," katanya.

Sedangkan di Pulau Jawa, menurut Sandi, ada Jawa Barat dan Jawa Timur yang masih jadi PR buat tim pemenangan Ganjar-Mahfud.

Sandi tak menyangkal hasil sejumlah lembaga survei yang mencatatkan suara Ganjar-Mahfud masih kalah saing oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Walaupun, klaim Sandi, di balik itu semua ada pertumbuhan elektabilitas Ganjar-Mahfud yang secara angka cukup signifikan berdasarkan data internal.

"Ini data yang tidak pernah kita publish karena ini untuk akurasi strategi kita ke depan. Persaingan ketat masih ada sekitar tiga bulan ke depan, karena itu seluruh mesin relawan partai terutama PPP juga harus berkontribusi meningkatkan pengenalan masyarakat dan pemahaman masyarakat," pungkas Sandi.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami