Macet Parah Saat Kunjungan ke Bali Membludak, Pelaku Pariwisata Usul Bangun Jalan Layang
bbn/ilustrasi/Macet Parah Saat Kunjungan ke Bali Membludak, Pelaku Pariwisata Usul Bangun Jalan Layang.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Kemacetan parah yang menimpa kawasan sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Jumat (29/12/2023). Bahkan di jalan Tol Bali Mandara juga macet hingga arah menuju Bandara. Tampak beberapa wisatawan mancanegara yang menuju bandara terpaksa turun dari mobil dan jalan kaki ke airport.
Hal ini menjadi sorotan dari pelaku pariwisata yang menilai sebagai bentuk keprihatinan karena menampar wajah destinasi Bali sendiri. "Pemprov Bali dan Pemda Badung harus segera mengambil langkah langkah strategis terkait perluasan infrstruktur Jalan / aksesibilitas," kata Wayan Puspa Negara selaku Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal (APPM), Sabtu (30/12/2023).
"Jalan dan akses di destinasi sangat parah. Lihatlah kawasan Kerobokan, Berawa, Batubelig, Petitenget, Pipitan, Canggu, Munggu, Cemagi hingga Seseh macet dan selalu macet parah, demikian juga di Bali Selatan jalan Uluwatu, 1, 2 juga macet parah arah Pecatu, Ungasan hingga Kampial, pemda Badung dan Pemprov Bali harus segera action, jangan dibiarkan seperti ini berlarut larut," kata dia.
Ia mengeritik agar Pemda jangan hanya membangun dengan hibah, bansos dan BKK yang bukan merupakan urusan wajib. "Ayo benahi Infrastruktur Jalan, kabel semrawut, kemacetan, hingga penataan estetika kawasan agar Destinasi kita tidak ditinggalkan," imbuhnya.
Puspa Negara mengusulkan agar segera dibuat desain besar infrastruktur aksesibilitas yang kelas dunia. "Sudah saatnya di kawasan tertentu dibangun tambahan underpass di simpang simpang krodit, demikian juga sudah waktunya dibangun jalan flyover atau Jalan Layang menuju Bandara, menuju Kuta, menuju Uluwatu, menuju Nusa Dua, menuju Tanjung Benoa, menuju Ungasan, menuju Denpasar, Menuju Sanur," katanya.
Menurutnya, pembangunan jalan layang ini tidak menghabiskan banyak lahan, hanya saja perlu dimusyawarahkan dengan para ahlia agama, adat dan budaya Bali, agar tidak menabrak harmonisasi alam yang sudah tertata dan terjaga.
"Bagi saya sudah saatnya di Bali dibangun flyover untuk memecah kepadatan arus kendaraan disamping perkuatan regulasi terkait perlalu lintasan demi terciptanya destinasi yang tetap nyaman," pungkasnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/tim