Media asing soroti calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto diserang soal pertahanan saat debat capres ketiga di Istora Senayan pada Minggu (7/1).

Media asal Malaysia, Malay Mail, menulis artikel berjudul "Calon Presiden Indonesia Dikritik lawan soal rencana pertahanan" pada Senin.

Di paragraf pertama, mereka menulis Prabowo mengalami serangkaian serangan dalam debat yang memanas dari capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

"Dimana kedua lawan membidik strategi pengadaan militernya sebagai menteri pertahanan, menyebutnya ceroboh dan boros," demikian menurut laporan media itu.

Dalam debat itu, Anies mengecam rencana Prabowo membeli peralatan militer bekas, termasuk armada jet tempur Mirage 2000-5 dari Qatar. Dia juga menuduh Kementerian Pertahanan gagal melindungi diri dari peretas.

"Anggaran sebesar 700 triliun rupiah (US$45,13 miliar) tidak dapat digunakan untuk menampungnya. Sebaliknya, digunakan untuk membeli peralatan militer bekas," kata Anies di laporan itu.

Ganjar sementara itu mengatakan kesepakatan pembelian jet, yang tertunda pemerintah karena masalah anggaran, adalah "perencanaan yang sembrono".

Malay Mail menulis selama satu dekade terakhir, Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara lain di kawasan ini dalam hal pembelanjaan pertahanan terhadap produk domestik bruto (PDB).

Prabowo lalu mengatakan pembelian senjata bekas merupakan hal penting dalam memodernisasi angkatan bersenjata. Ia menyebut jet Mirage memiliki umur 25 hingga 30 tahun.

"Pada kenyataannya kita butuh peralatan untuk menutupi kesenjangan yang ada saat ini," kata Prabowo., seraya menambahkan bahwa jet baru membutuhkan waktu lebih lama untuk tiba.

Media yang berbasis di Singapura, The Straits Times, turut memberitakan debat capres ketiga.

Straits Times menulis artikel berjudul "Laut China Selatan, ASEAN, masuk dalam debat ketiga capres Indonesia."

Menyoal ketegangan di Laut Cina Selatan, Ganjar menyarankan agar ada kesepakatan sementara antara pihak-pihak yang terlibat untuk menghindari eskalasi konflik.

"Usulan saya adalah ada perjanjian sementara. Ini harus kita dorong dan jadikan ini sebagai inisiatif kita, sehingga kita bisa mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan," ujar dia.

Pernyataan Ganjar menuai kritik dari Anies. Dia mempertanyakan mantan Gubernur Jawa Tengah yang tak menyebut ASEAN dalam jawabannya.

ASEAN, kata Anies, memainkan peran penting dalam menyelesaikan masalah terkait jalur air.

"ASEAN adalah kunci ketika berbicara tentang Laut Cina Selatan," kata Anies.

Menanggapi kritik Anies, Ganjar menyebut ASEAN perlu revitalisasi, mengingat kompleksitas hubungan blok tersebut, yang mempersulit pengambilan keputusan.

Media yang berbasis di Australia, ABC Net, juga melaporkan artikel soal debat capres ketiga.

"Capres Indonesia saling berhadapan dalam debat," demikian judul ABC Net.(sumber: cnnindonesia.com)