search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Proyek LRT Bali Ditarget 'Groundbreaking' September 2024
Sabtu, 3 Februari 2024, 21:51 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Proyek LRT Bali Ditarget 'Groundbreaking' September 2024.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan perkembangan terkait kelanjutan proyek Light Rail Transit (LRT) Bali. Ia menyebut proyek ini ditargetkan groundbreaking atau peletakan batu pertama pada September 2024.

"LRT kita harapkan groundbreaking bulan September tahun ini," kata Budi Karya, ditemui di Hotel Four Season Jakarta, Kamis (1/2/2024) malam.

Budi Karya menjelaskan, dalam rencana besarnya, LRT Bali akan terbentang dari Bandara Ngurah Rai sampai ke Mengwi. Namun untuk tahapan awalnya, kereta ini baru akan tersambung dari bandara sampai ke Kuta.

"Kita akan bangun LRT, dari bandara ke Kuta, Legian, lalu sampai Mengwi. Tapi yang kali ini, bandara sampai ke Kuta dulu. Kan yang masif yang ke arah Kuta ya," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pembangunan LRT Bali Tahap 1 akan didukung oleh dana pinjaman (loan) dari Korea Selatan. Negeri Ginseng itu juga telah berkomitmen untuk melakukan feasibility study (fs) alias studi kelayakan proyek. Namun ia tak merinci berapa besar pinjamannya.

"Kalau yang tahap pertama kita dapat loan, sama dengan skemanya MRT. Pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang menanggung loan itu. Dari Korea Selatan," jelasnya.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Budi Karya pernah menjelaskan porsi tanggung jawab proyek ini. Pemerintah daerah Bali akan menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 51%. Sementara untuk pemerintah pusat akan memegang sebanyak saham 49%.

"Jadi baik capital expenditure (capex) maupun operasional expenditure (opex), Pak Gubernur Bali dan Pak Bupati Badung sudah bersedia menjadi penyangga mendanai capex," katanya, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/12/2023) lalu.

Sementara untuk skema pendanaannya dapat dilakukan dengan berbagai opsi, termasuk di antaranya Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Korea Selatan telah menyatakan kesiapannya untuk membangun proyek LRT di Bali.

Di kesempatan berbeda, Budi Karya juga sempat mengatakan kehadiran transportasi massal menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan kemacetan di Bali. Salah satu yang dalam waktu dekat didorong adalah pembangunan LRT Bali.

"Jangka panjangnya kita akan bangun kereta LRT di Bali dari bandara ke sejumlah titik yang selama ini lalu lintasnya padat, seperti di Sunset Road, Legian, dan Canggu," ujar Budi Karya dalam keterangannya, ditulis Minggu (29/12/2023).

Menurutnya untuk membangun LRT membutuhkan waktu kurang lebih 3 sampai 4 tahun. Dia belum menyatakan kapan LRT akan dibangun di Bali. Untuk Tahap 1, Budi Karya memperkirakan LRT bakal dibangun dengan menghubungkan Bandara Ngurah Rai ke Sunset Road, Kuta.

"Minggu lalu kami sudah bertemu pihak dari Korea Selatan yang memberikan grant untuk Feasibility Study (FS) dan akan memberikan Official Development Assistance (ODA) Loan, untuk pembangunan LRT Tahap 1 dari bandara sampai Sunset Road," tutur Budi Karya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami