search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BPBD Bantah BRIN Soal Tornado di Rancaekek: Itu Murni Puting Beliung
Kamis, 22 Februari 2024, 13:37 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/BPBD Bantah BRIN Soal Tornado di Rancaekek: Itu Murni Puting Beliung

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Atang Sutarno menyanggah peristiwa pusaran angin kencang yang terjadi di Kecamatan Sumedang hingga Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung sebagai tornado.

Hal itu diucapkannya merespons pertanyaan dalam siaran langsung CNNIndonesia TV, Kamis (22/2) pagi.

"Saya sedikit klarifikasi, bencana ini bukan angin tornado, ini murni puting beliung yang menghantam cukup besar," ujar Atang dalam wawancara siaran langsung CNNIndonesia TV, Kamis pagi.

Menurut Atang, peristiwa itu terjadi akibat perbedaan cuaca yang cukup ekstrem. Ia menyebut bahwa terdapat daerah yang sebelumnya mengalami curah hujan tinggi yang berbenturan dengan daerah lain yang mengalami panas yang tinggi.

Pernyataan dari Atang secara tidak langsung menjadi klarifikasi dari dugaan yang sempat dilontarkan ahli klimatologi BRIN Erma Yulihastin sebelumnya yang menyatakan peristiwa yang terjadi pada Rabu (21/2) sore itu sebagai tornado.

"Jadi bagaimana, kalian sudah percaya sekarang kalau badai tornado bisa terjadi di Indonesia? KAMAJAYA sudah memprediksi "extreme event" 21 Februari 2023," kicau Erma Yulihastin, pakar klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dalam unggahannya di Twitter, Rabu (21/2).

Erma melandaskan argumetasinya pada durasi dari peristiwa terkait yang melebihi durasi pada umumnya. Selanjutnya, Erma menyebut bahwa tim periset BRIN akan segera melakukan penelitian mengenai extreme event tersebut.

"Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek pada hari ini (21/2)," ungkap Erma.

Sementara itu, dalam keterangan resminya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan fenomena puting beliung tersebut terjadi di wilayah Rancaekek sekitar pukul 15.30-16.00 WIB dan cukup menimbulkan ikutan dampak angin kencang hingga sekitar wilayah Jatinangor.

"Kondisi angin di sekitar Jatinangor terukur pada saat jam kejadian mencapai 36.8 km/jam," kata Guswanto dalam keterangan yang diterima Kamis siang.

Dia menjelaskan Puting beliung secara visual merupakan fenomena angin kencang yang bentuknya berputar kencang menyerupai belalai dan biasanya dapat menimbulkan kerusakan di sekitar lokasi kejadian. Puting beliung terbentuk dari sistem Awan Cumulonimbus (CB) yang memiliki karakteristik menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem, meskipun begitu tidak setiap ada awan CB dapat terjadi fenomena puting beliung dan itu tergantung bagaimana kondisi labilitas atmosfernya.

"Secara esensial fenomena puting beliung dan tornado memang merujuk pada fenomena alam yang memiliki beberapa kemiripan visual yaitu pusaran angin yang kuat, berbahaya dan berpotensi merusak. Istilah Tornado itu biasa dipakai di wilayah Amerika dan ketika intensitasnya meningkat lebih dahsyat dengan kecepatan angin hingga ratusan km/jam dengan dimensi yang sangat besar hingga puluhan kilometer maka dapat menimbulkan kerusakan yang luar biasa," kata Guswanto.

"Sementara itu di Indonesia fenomena yang mirip tersebut diberikan istilah puting beliung dengan karakteristik kecepatan angin dan dampak yang relatif tidak sekuat tornado besar yang terjadi di wilayah Amerika. Sehingga kami mengimbau bagi siapapun yang berkepentingan, untuk tidak menggunakan istilah yang dapat menimbulkan kehebohan di masyarakat, cukuplah dengan menggunakan istilah yang sudah familiar di masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat dapat memahaminya dengan lebih mudah," sambungnya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami